jpnn.com - Kemesraan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian semakin hari kian terlihat jelas. Beberapa foto yang beredar di masyarakat menunjukkan kekompakan keduanya.
Yudha, Jakarta
BACA JUGA: Anwardi Tega Tinggalkan Anaknya yang Terluka, Pengecut!
Menurut pengamat militer dan kepolisian, Karel Susetyo, kekompakan yang diperlihatkan oleh kedua pimpinan institusi tersebut mengandung hal yang wajar. Apalagi keduanya sama-sama merupakan sosok pejabat yang mempunyai tanggung jawab soal keamanan dan pertahanan negara.
"Mereka ini kan alat negara, kalau mereka pecah siapa yang menjaga negara," ujarnya saat dihubungi INDOPOS, Kamis (5/7).
BACA JUGA: Panglima Mutasi Jabatan dan Promosi 126 Perwira TNI
Dia menduga sejumlah foto kekompakkan panglima TNI dan kapolri memang sengaja diperlihatkan ke masyarakat. Pesannya ini semata-mata untuk meyakinkan masyarakat bahwa TNI dan Polri kompak.
"Kalau TNI dan Polri kompak, kan tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal keamanan masyarakat, baik pascapilkada maupun menjelang pileg dan pilpres. Makanya foto-foto ini diperlihatkan kembali, bahkan lebih akrab lagi," ujarnya.
BACA JUGA: Penumpukan Kombes, Kapolri Mengerem Kenaikan ke Brigjen
Selain itu foto-foto keakraban keduanya yang beredar di masyarakat juga ditujukan untuk internal kedua institusi tersebut. Tujuannya agar para prajurit TNI dan personel Polri tahu bahwa pimpinan mereka kompak.
"Kekompakan kan ini harus dimulai dari pimpinan atau komandan mereka. Karena sebagai lembaga yang taat komando, sikap atau perintah atasan menjadi barang penting yang harus ditiru atau dilaksanakan," ujarnya.
Kekompakan ini bahkan juga tidak hanya diperlihatkan sekadar foto melainkan terealisasi dalam bentuk regulasi. Salah satunya melalui Surat Keputusan (SKEP) Panglima TNI yang mengharuskan agar setiap prajurit TNI taat terhadap razia yang digelar polisi.
"Kemudian, SKEP ini juga diikuti dengan perintah Kapolri, bahwa petugas polisi yang merazia anggota TNI, harus meminta diperlihatkan KTA mereka," ujarnya.
Meski terlihat kompak, disayangkan Karel, aksi bentrok antara anggota polisi dan TNI masih terjadi. Salah satu contoh terjadi di tempat Billiard Al Diablo, Cimanggis, Depok, Kamis (7/6) lalu. Selain bentrok, sikap arogansi juga ditunjukkan oleh Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto yang menyinggung organ di TNI.
"Tapi harus diakui, sejak era Kapolri Jenderal Timor Pradopo, persoalan antara TNI dan Polri semakin berkurang. Bahkan hingga saat ini," imbuhnya
Untuk itu, ia mengimbau agar kekompakan kedua pimpinan lembaga itu terus dijaga sampai kapan pun. Tanpa terkecuali, meski pimpinan kedua lembaga itu sudah berganti kepada orang lain. (ydh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Bekuk Saksi Kunci Dugaan Korupsi Eks PM Malaysia
Redaktur & Reporter : Soetomo