jpnn.com, BULUNGAN - Presiden Jokowi diagendakan meninjau progres pembangunan PLTA Kayan Hydro Energy, di Kecamatan Peso, Bulungan, Kalimantan Utara pada hari ini, Kamis (19/12). Hanya saja peninjauan ini tidak dilakukan lewat darat, melainkan dari udara.
"Presiden akan meninjau lewat udara untuk melihat progres PLTA Kayan Hydro Energy di titik pembangunan infrastruktur dan bendungan I," kata Direktur Operasional Kayan Hydro Energy, Khaerony, di Tarakan, Selasa (18/12).
BACA JUGA: Dari Jauh, Presiden Jokowi Menatap Lokasi Calon Ibu Kota Negara
Lokasi yang akan ditinjau Kepala Negara menggunakan Helikopter itu merupakan pembangunan infrastruktur penunjang menuju lokasi PLTA Kayan Hydro Energy yang nantinya bisa menghasilkan listrik dengan kapasitas 9000 MW, baik berupa perkantoran, mess, warehouse dan jalan.
Menurut Khaerony, saat ini proses pembangunan infrastruktur penunjang sudah berjalan selama dua bulan. Namun pengerjaannya bukan tanpa kendala. Dari total kebutuhan jalan sepanjang 20 kilometer, baru 4,5 kilometer yang bisa dikerjakan.
BACA JUGA: Ini Kronologi Mobil Para Menteri Terperosok Saat Ikut Rombongan Presiden Jokowi Tinjau Ibu Kota Baru
Salah satu hambatan yang dihadapi dalam membangun jalan akses ini adalah keberadaan perbukitan batu yang mesti diledakkan terlebih dahulu untuk membuka badan jalan. Sedikitnya ada 12 alat berat yang dikerahkan dalam pengerjaannya.
"Kedatangan presiden punya arti besar untuk kami, pemerntah daerah maupun masyarakat demi kelancaran pembangunan PLTA ini," tukas Khaerony.
BACA JUGA: Menurut Prof Hanif, Perangkat Desa Hanya Tukang Tagih Pajak, tak Perlu Diangkat jadi PNS
Karakteristik sungai Kayan cocok untuk PLTA karena debit airnya yang mencapai 1.700 meter kubik/detik. Ditambah, hulu sungai ini juga ditopang oleh Taman Nasional Kayan Mentarang seluas 1,35 juta hektare.
Keberadaan PLTA ini diharapkan tidak hanya bisa menjamin listrik di Kalimantan Utara saja, tetapi juga bisa mendukung kebutuhan energi di ibu kota negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kaltim.
Pembangunan PLTA Sungai Kayan ditandai dengan kontrak kerja sama antara PT Kayan Hydro Energy dan Powerchina International Group yang diteken pada 31 Oktober 2018. Kemudian, pada Kamis 15 Agustus 2019 lalu, kedua perusahaan meneken pelaksanaan proyeknya.
Penandatanganan itu dilakukan di Kantor KSP, di bawah pengawalan langsung Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko. PLTA ini diketahui juga menjadi salah satu proyek strategis nasional di Kaltara. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam