jpnn.com - JAKARTA - Anggota Tim Penyelamat Partai Golkar, Agun Gunanjar Sudarsa mengingatkan rekan separtainya maupun masyarakat agar tak mudah percaya dengan pidato Aburizal Bakrie pada pembukaan musyawarah nasional (munas) IX partai berlambang beringin itu di Bali, Minggu (30/11) malam. Alasannya, munas di Bali itu ilegal karena menyalahi konstitusi partai dan diputuskan secara sepihak.
“Jangan terlalu mudah mendengarkan pidato ARB (Aburizal red), karena sesungguhnya yang terjadi adalah pemutar-balikkan fakta yang ada,” kata Agun saat dihubungi, Senin (1/12).
BACA JUGA: Ingatkan Bawaslu Segera Siapkan Pengawas TPS Pilkada
Agun menuturkan, percepatan munas yang diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar di Yogyakarta pertengahan November itu sebenarnya cacat secara prosedur. Sebab, ketukan palu tanda pengambilan keputusan tentang percepatan munas dilakukan saat banyak peserta rapimnas melakukan protes dengan posisi berdiri.
Bahkan, lanjut Agun, ketukan palu tentang percepatan munas yang diambil saat rapimnas di Yogyakarta itu juga tidak didahului permintaan persetujuan ke sidang komisi. “Terjadi keributan yang hampir chaos,” sambungnya.
BACA JUGA: Bawaslu Ingin Menjadi Peradilan Pemilu
Namun, kata Agun, proses yang cacat itu ternyata berlanjut dalam rapat pleno DPP Golkar pada 24 dan 25 November yang membahas persiapan munas. Parahnya, Ical tidak dapat menyelenggarakan rapat pleno DPP itu hingga tuntas sehingga berlanjut pada dua versi rapat. Yakni rapat versi Theo L Sambuaga dan versi Agung Laksono.
Dalam rapat versi Theo yang hanya berjalan sekitar 2 menit, kata Agun, langsung mengetok palu untuk menyelenggarakan munas di Bali pada 30 November. “Dan itu tanpa minta persetujuan pengurus pleno sebagai peserta rapat yang memegang kedaulatan tertinggi yang bersifat kolektif,” ujarnya.
BACA JUGA: Ical: Golkar tak Bisa Dipecah-pecah
Akhirnya, Agung Laksono atas desakan peserta rapat menggulirkan mosi tidak percaya terhadap Ical dan menonaktifkannya dari posisi Ketua Umum Golkar. “Rapat yang dipimpin Pak Agung selaku waketum (wakil ketua umum, red) itu juga memutuskan pembentukan Tim Penyelamat Partai Golkar,” pungkas Agun yang juga inisiator Gerakan Regenerasi Kepemimpinan Golkar.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sinyal Ical Dipilih Aklamasi
Redaktur : Tim Redaksi