jpnn.com, JAKARTA - Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) makin diperhitungkan dalam bursa pencalonan capres dan cawapres jelang Pilpres 2019.
Hasil survei Alvara Research Center menunjukkan nama AHY makin moncer.
BACA JUGA: Cari Sosok Cawapres, Yakin Jokowi Pertimbangkan Isu Agama
Memang, berdasar survey tersebut, Jokowi masih merupakan capres dengan popularitas paling tinggi.
Founder dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, popularitas Jokowi mencapai 98,0 persen dengan top of mind 56,4 persen.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Gerindra, Wouw!
Popularitas Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan persentase 94,8 persen dan top of mind 29,9 persen.
Kemudian disusul Jusuf Kalla (JK) dengan 73,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 71,9 persen, dan Anies Baswedan 64,9 persen.
BACA JUGA: 3 Tokoh Paling Layak Dampingi Jokowi pada Pilpres 2019
”Survei itu berdasar wawancara tatap muka dengan 2.203 responden terpilih,” ujarnya saat mempresentasikan hasil survei lembaganya di Hotel Oria, Jalan KH Wahid Hasyim, kemarin.
Hasanuddin mengatakan, jika pilpres dilaksanakan hari ini, Jokowi akan meraih suara terbanyak.
Menurut dia, elektabilitas Jokowi mencapai 46,1 persen, disusul Prabowo 26,5 persen, AHY 2,2 persen, dan Gatot Nurmantyo 1,4 persen. Yang belum memutuskan pilihan 15,9 persen.
Pemilih Jokowi berasal dari berbagai kalangan usia, baik muda maupun tua. Jika disimulasikan dengan 8 kandidat, 6 kandidat, maupun 4 kandidat, Jokowi selalu unggul.
Bahkan, mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap unggul jika disimulasikan dengan tiga kandidat maupun head-to-head.
Lawan terberatnya dalam berbagai skenario simulasi adalah Prabowo yang selalu di peringkat kedua.
Namun, lanjut Hasanuddin, angka 46,1 persen belum aman. ”Baru aman kalau di angka minimal 50 persen,” tuturnya.
Alvara juga melakukan survei cawapres yang akan mendampingi Jokowi. AHY menempati urutan pertama sebagai cawapres potensial dengan angka 17,2 persen.
Disusul Gatot 15,2 persen, JK 13,1 persen, Anies 9,3 persen, dan Muhaimin Iskandar 8,9 persen.
AHY juga paling dianggap sebagai tokoh muda yang layak menjadi cawapres dengan perolehan 25,7 persen, disusul Ridwan Kamil 15 persen, Anies 15, dan Muhaimin 14,2 persen.
Alvara juga menyampaikan hasil riset terkait kombinasi latar belakang capres dan cawapres yang diharapkan publik.
Kombinasi paling banyak disetujui pemilih adalah sipil-militer dengan angka 93,2 persen, nasionalis-Islam 89,9 persen, dan usia tua-muda 84 persen.
Hasil simulasi dengan tiga pasangan kandidat capres-cawapres menunjukkan bahwa Jokowi selalu unggul, baik saat berpasangan dengan Muhaimin, AHY, maupun Gatot.
Hasanuddin menambahkan, survei lembaganya menggunakan pendekatan riset kuantitatif. Wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.
Survei dilaksanakan mulai 17 Januari hingga 7 Februari 2018. Metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia.
Sebelumnya beberapa lembaga survei juga melakukan riset. Salah satunya Poltracking. Lembaga itu menyebutkan, elektabilitas Jokowi sebesar 57,6 persen, Prabowo 33,7 persen, dan 8,7 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Poltracking juga melakukan simulasi pertarungan head-to-head antara Jokowi dan Prabowo. Dalam simulasi cawapres itu, Prabowo disandingkan dengan Anies dalam koalisi Gerindra, PKS, dan PAN melawan duet Jokowi-AHY dalam koalisi partai pendukung pemerintah ditambah Demokrat.
Dari hasil pilihan 1.200 responden pada 27 Januari hingga 3 Februari lalu, pasangan Jokowi-AHY meraih pilihan 43,0 persen, sedangkan Prabowo-Anies 30,9 persen. Masih ada 26,1 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Indo Barometer pada 15 Februari lalu juga merilis hasil surveinya. Yang menjadi lawan berat Jokowi adalah Anies dengan syarat Prabowo tidak maju sebagai capres. Elektabilitas Anies mencapai 12,2 persen.
Di bawahnya ada Gatot dengan 7,8 persen, kemudian AHY 5,3 persen, Kepala BIN Budi Gunawan 2,5 persen, dan JK 3,6 persen. Jika berhadapan dengan lima calon itu, elektabilitas Jokowi rata-rata 55,4 persen. (far/lum/c9/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AHY Mendekat ke Bu Mega, PDIP-Demokrat Bakal Makin Mesra
Redaktur & Reporter : Soetomo