Agus, Kernet Metro Mini Maut Itu Sosok Bapak 2 Anak yang Rajin Ibadah

Senin, 07 Desember 2015 – 08:36 WIB
Ilustrasi. Foto: video JPNN.com

jpnn.com - KELUARGA Agus Muhammad Irfan hanya bisa pasrah. Agus adalah salah seorang korban kecelakaan metro mini jurusan Kalideres-Jembatan Lima vs kereta listrik di Angke Jakarta Barat, Minggu (6/12) pagi.

Pria yang menjadi kernet di 'metro mini maut' itu adalah warga Kampung Darawati RT/RW 03/01 Desa Darawati Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

BACA JUGA: KPU di Gorontalo Siapkan Pengawas Lapangan

Kepala Desa Darawati Ayi Nunu Hasanudin mengaku menadapatkan informasi warganya meninggal akibat kecelakaan maut di Jakarta dari pihak keluarga korban. “Saya mendapat informasi dari pihak keluarganya sekitar pukul 11.00. Keluarganya juga mendapatkan informasi dari keluarga mertuanya Agus di Jakarta,” ujar Ayi kepada Radar Tasikmalaya kemarin (6/12). 

Agus sudah lama bekerja sebagai kernet metro mini di Jakarta. “Agus ini memiliki dua putra laki-laki. Satu masih (sekolah) di bangku SD dan satu lagi di MTs,” kata Ayi.

BACA JUGA: Jika Terbukti Balapan, Pengemudi Ferrari, Lawan Lamborghini Maut Bisa Dijerat Hukum

Dari mertua Agus, Oman Abdul Rohman (62) mengaku mendapatkan informasi bahwa menantunya tersebut menjadi korban kecelakaan dari salah satu stasiun televisi nasional pukul 10.30. 

Kata Oman, istri Agus, Leni, melihat kendaraan metro mini yang nahas tersebut melihat dari pelat nomornya. Dia mengetahuinya bahwa metro mini itu bus dimana Agus mengabdi sebagai kernet. 

BACA JUGA: Penjualan Mobil Bekas di Daerah Ini Bagus Banget

Setelah itu keluarga mengecek kebenaran berita tersebut dengan menghubungi nomor kontak Agus namun tidak kunjung diangkat. “Nomornya aktif tetapi tidak diangkat-angkat. Setelah itu keluarga mencoba menghubungi teman kerjanya. Ternyata ada yang tahu namun hanya bicara sudah sabar saja,” ujarnya.

Pukul 15.00, kata dia, dari pamannya yang sama bekerja di Jakarta sebagai sopir bus mengabarkan Agus memang menjadi salah satu korban dan meninggal karena mengalami kecelakaan. 

“KTP dan baju Agus dipegang sama pamannya. Sekarang jasad Agus kata pamannya di sana dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo. Jadi belum bisa dibawa ke Tasik langsung,” terangnya. 

”Setelah melihat informasi dari televisi maupun keluarga di Jakarta keluarga kaget dan sibuk menghubungi keluarga lain,” tamabahnya. 

Oman menceritakan, Agus sudah lama bekerja di Jakarta sebagai kernet metro mini kira-kira 10 tahun semenjak ia menikah dengan Leni Mulyani, anaknya. “Keadaan anak saya sekarang sangat sedih dan merasa kehilangan dan sempat tidak percaya. Sangat sedih karena ditinggal suaminya. Jadi kalau Leni tinggal di kampung, Agusnya kerja di Jakarta,” ungkapnya. 

Agus sering pulang jika sudah memiliki uang untuk anak dan istrinya, sekitar dua bulan sekali pulang ke Darawati. “Paling lama Agus kalau pulang ke rumah di Darawati tinggal seminggu sampai dua minggu baru ke Jakarta lagi. Kalau dari Jakarta menghubungi, langsung kerja lagi,” terangnya. 

Keseharian Agus di mata keluarga, ungkap dia, orangnya baik, penurut dan suka ibadah serta selalu mengajak anak-anaknya ke masjid. “Bahkan kalau setiap hari Jumat, lebih mementingkan salat Jumat daripada narik. Bertanggung jawab kepada keluarga dan sederhana. Leni tidak kerja, hanya ibu rumah tangga,” bebernya. 

Dia belum mengetahui kapan jasad Agus tiba di Tasik. “Pihak keluarga sekarang sudah berkumpul mempersiapkan pemakamannya,” tuturnya. (mg13/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jahat! 2 Pemuda Paksa Mawar Minum Miras Lalu Digilir Seenaknya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler