jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mendukung rencana pembelajaran tatap muka terbatas pada Juli 2021 mendatang.
Namun, dia mempertanyakan siapa yang akan menanggung biaya tes swab PCR Covid-19 bagi para guru dan tenaga kependidikan bila kebijakan pembelajaran tatap muka tersebut berjalan.
Pasalnya, kata Agustina, belum ada kejelasan apakah biaya tes itu harus ditanggung para guru atau pemerintah.
"Kalau guru dan tenaga kependidikan harus membayar tes Covid-19 per tiga hari repot juga, Mas Menteri. Siapa yang membayarkan?” ujar Agustina dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, Kamis (18/3).
BACA JUGA: Respons Ketua Komisi X DPR RI Tentang Rencana Sekolah Tatap Muka pada Juli 2021
Agustina pun mengatakan vaksinasi menjadi syarat bagi guru dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Namun, kata Agustina, setelah vaksinasi perlu ada pengawasan ketat ketat ketika proses belajar mengajar luar jaringan (luring) berlangsung.
BACA JUGA: Mas Nadiem Izinkan Sekolah Tatap Muka, Begini Respons Wagub DKI
Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan salah satu bentuk pengawasan adalah lewat tes Covid-19.
Oleh karena itu, Agustina menyatakan pemerintah harus memikirkan siapa yang akan menanggung biaya tes Covid-19 tersebut.
Mas Menteri Nadiem menanggapi persoalan ini mengatakan untuk persiapan pembelajaran tatap muka terbatas sekolah bisa menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
Namun, kata Nadiem, untuk biaya tes PCR belum masuk di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Dia menegaskan vaksinasi digencarkan agar pembelajaran tatap muka bisa dilakukan Juli mendatang.
Namun, izin pembelajaran tatap muka terbatas tetap berada di tangan pemerintah daerah.
"Walaupun tatap muka bukan berarti semuanya siswa masuk. Jadi, ada juga yang belajar secara daring," kata Mas Menteri Nadiem.
Dia mengungkapkan pembelajaran tatap muka mau tidak mau harus dilakukan demi menekan angka loss learning yang meningkat akibat pandemi Covid-19. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad