jpnn.com, SALATIGA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memeriksa persiapan pembelajaran tatap muka di Kota Salatiga, Rabu (17/3). Ganjar didampingi Wali Kota Salatiga Yulianto dalam kunjungan tersebut.
Ganjar berkeliling melihat pelaksanaan simulasi belajar tatap muka di SD hingga SMA. Beberapa sekolah yang dikunjungi di antaranya SMAN 2 Salatiga, SMKN 1 Salatiga, SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Rizieq Shihab Murka, Gus Nur Mulai Bereaksi, Jumlah Formasi Guru Agama
Ganjar ingin memastikan semua sarana prasarana terpenuhi jelang pembelajaran tatap muka di sekolah.
Di SMAN 2 dan SMKN 1 Salatiga, belum ada simulasi pembelajaran tatap muka. Pihak sekolah baru menggelar rapat dengan wali murid dan komite sekolah terkait persiapan pembelajaran tatap muka.
BACA JUGA: Pak Ganjar Beri Tantangan untuk Para Seniman yang Meminta Izin Gelar Acara
Sementara di SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga sudah memulai proses simulasi belajar mengajar.
Di dua sekolah itu, siswa sudah mulai belajar dengan protokol ketat. Jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dan jam belajar hanya 90 menit.
BACA JUGA: Jelang Mudik Lebaran, Pak Ganjar Minta Semua Sopir Diprioritaskan Terima Vaksin Covid-19
"Saya ingin memastikan semua siap melaksanakan itu. Mudah-mudahan bisa berjalan dan siswa lebih mudah menerima pelajaran," kata Ganjar.
Ganjar meminta semua sekolah memastikan sarana prasarana protokol kesehatan berjalan. Dia meminta ada tim asesor yang memantau penerapan prokes 100 persen di semua sekolah yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.
"Harus 100 persen, tidak boleh 99,9 persen. Fasilitasnya, prosedurnya, sarana prasarananya, dan lainnya. Guru harus memastikan itu berjalan, dan Disdikbud saya minta mengontrol langsung dan memastikan semuanya berjalan," tegasnya.
Ganjar mengingatkan para guru juga disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Sebab faktanya, ada guru yang beberapa waktu lalu yang positif Covid-19.
"Kalau terjadi pelanggaran ya harus diberikan tindakan tegas. Nanti saya akan pantau langsung," sambungnya.
Ganjar menegaskan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus melalui tahap uji coba. Dia juga telah mendorong agar Kemenkes memprioritaskan guru dan tenaga pendidik untuk segera divaksin.
"Saya sudah komunikasi ke Mendikbud agar tetap mempertimbangkan zonasi, kalau zona merah ya jangan (pembelajaran tatap muka, red)" tambahnya.
Sementara itu, para siswa yang dikunjungi Ganjar menyambut baik rencana pembelajaran tatap muka. Selama ini para siswa mengeluhkan pembelajaran jarak jauh secara daring.
"Senang sekali bisa bertemu teman-teman. Sekolah daring hampir setahun, kadang rasanya jenuh dane nggak paham materi. Kalau tatap muka seperti ini lebih paham karena dijelaskan langsung oleh guru," kata Ivana Clarista, salah satu siswi SMPN 6 Salatiga.
Hal senada disampaikan Ardan, siswa SDN Dukuh 01 Salatiga. Ardan mengatakan senang bisa kembali belajar di sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.
"Saya lebih senang belajar di sekolahan daripada di rumah," katanya.
Ardan juga mengaku telah diajarkan cara menjaga diri agar tidak tertular Covid-19. Dia diajarkan untuk selalu menjaga jarak, cuci tangan menggunakan sabun, pakai masker, dan menghindari kerumunan. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia