jpnn.com - Seiring berkembangnya era digital, setiap brand kini perlu memiliki kanal distribusi atau penjualan digital yang mudah diakses secara online. Menurut data Kominfa pada 2022, 94 persen penduduk Indonesia mengandalkan e-commerce untuk berbelanja.
Dari data tersebut, 28,5 persen di antaranya mengaku berbelanja online beberapa kali dalam satu bulan. Estimasi biaya belanja online di Indonesia, bahkan telah mencapai Rp 851 triliun. Tren ini menjadi potensi pertumbuhan besar bagi brand yang ingn menjangkan konsumen lebih luas.
BACA JUGA: Token AHA Bidik Komunitas Peduli Lingkungan
Namun demikian, brand dan penjual online kerap menemui sejumlah rintangan kala mengelola toko di e-commerce, seperti kurangnya inovasi digital, laporan keuangan yang belum memadai sehingga kesulitan memperoleh akses pembiayaan perbankan, dan rendahnya produktivitas.
Selain itu, masih ada tantangan lainnya, yakni strategi pemasaran yang kurang efektif, kualitas produk atau layanan yang kurang konsisten, hingga mindset yang kurang kompetitif.
BACA JUGA: e-Commerce TikTok Meresahkan, Menkominfo Singgung Izin Kemendag
Melihat permasalahan tersebut, AHA Commerce hadir sebagai penyedia layanan e-commerce enabler di Indonesia. E-commerce enabler merupakan perusahaan yang membantu brand mengembangkan kanal penjualan digital secara menyeluruh, seperti mengelola inventaris, membuat konten pemasaran, melayani pesanan pelanggan, hingga pengiriman produk dan pembuatan laporan penjualan yang komprehensif.
Ragam solusi ini menjadi jawaban bagi brand ketika mengelola toko online di ecommerce.
BACA JUGA: Jokowi Minta Menkominfo Tertibkan Fenomena Medsos Berfungsi Sebagai E-commerce
"Misi kami ialah menulis kisah sukses yang bermakna dengan memajukan bisnis lokal. Karena itu, AHA Commerce berkomitmen menjadi mitra e-commerce enabler yang terpercaya bagi brand yang ingin meningkatkan penjualan online-nya."
"Kami juga sudah berafiliasi dengan Alibaba Business School dan Shoppe Seller Mentor sebagai pelatih dan mentor resmi. Layan komperehensif AHA Commerce mencakup semuanya, mulai dari pengelolaan dan pemasaran toko online brand, layanan pelanggan, hingga livestream selama 24 jam, tujuh hari seminggu,” kata CEO AHA Commerce, Stephen Lawrence.
AHA Commerce sendiri sudah berdiri sejak 2011 silam. Mereka telah menjalin kermitraan resmi dengan Lazada, Shopee, hingga Tiktok Shop.
Perusahaan ini juga memiliki 12 rekan logistik dan mengelola lebih dari 90 toko online dari berbagai brand ternama, seperti Kalbe, JBL, Harman Kardon, dan Post-It.
Lewat afiliasi sebagai Official Partner, klien AHA Commerce bisa menikmati keuntungan, seperti mengikuti program Gratis Ongkir, Slot Ekstra Flash Sale, hingga Brand Day.
Berkat kinerja dan pencapaian penjualan yang positif, AHA Commerce sukes menyabet Best Lazada Partner dan menjadi satu-satunya e-commerce enabler Indonesia yang masuk dalam Top 5 Shopee Premium Enabler Q1 2022.
AHHA Commerce juga memiliki berbagai cerita sukses dalam meningkatkan penjualan serta pertumbuhan pendapatan brand di Lazada dan Shoppe. Melalui analisis big data, sistem pemasaran ronotik (AHAboot), implementasi yang konsisten dengan bantuan sistem ERP terintegrasi, dan tim ahli yang berpengalaman di platform online, perusahan ini dapat memaksimalkan penjualan produk, meningkatkan peringkat pencarian, dan menaikkan omzet hingga 17x lipat.
Tidak cuma itu, dari berbagai studi kasus yang pernah dikelola, Return on Investment (ROI) pun ikut meningkat dari 3,6X menjadi 8,4X, sehingga brand dapat meminimalisir biaya pemasaran hingga 9,5 juta per bulan.
Untuk meningkatkan kepercayaan klien, AHA Commerce memiliki garansi uang kembali atas kinerja mereka dalam mengembangkan penjualan toko online.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib