Ahli Beberkan Cara Isolasi Mandiri yang Baik, Catat Nih

Senin, 12 Juli 2021 – 15:43 WIB
Ilustrasi pasien Covid-19 dirawat di tenda darurat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Praktisi kesehatan dr. Kartika meminta pasien Covid-19 memperhatikan tata cara menjalani isolasi mandiri (isoman) yang baik.

"Isolasi mandiri hanya dapat dilakukan orang dengan tanpa gejala atau gejala ringan," ujar Kartika dalam webinar kesehatan yang diadakan BUMN Holding Jasa Survei (HJS) baru-baru ini.

BACA JUGA: Inilah Syarat Pasien COVID-19 Boleh Mengakhiri Isolasi Mandiri

Lebih lanjut, kata dr. Kartika, salah satu hal yang penting dalam menjalani isoman adalah sirkulasi udara tempat menjalani karantina.

Dr. Kartika menyebut ruangan yang tertutup menyebabkan virus yang aktif lebih cepat menular ke penghuni lainnya.

BACA JUGA: Ini Daftar 11 Telemedicine yang Direstui Kemenkes

"Harus diperhatikan bahwa ventilasi ruangan juga sangat penting untuk mengatur sirkulasi udara," ungkap dia.

Selain itu, makanan makanan sehat, pasien juga sebaiknya berjemur dan berolahraga.

BACA JUGA: Ahli Beberkan Manfaat Air Kelapa, untuk Imunitas hingga Mencegah Munculnya Komorbid Covid-19

"Gaya hidup yang baik akan meningkatkan imunitas tubuh. Isolasi mandiri sebaiknya menghindari untuk tidak keluar dari dalam ruangan yang telah ditentukan," tegas dia.

Selain itu, ada berbagai alat yang penting untuk disediakan selama isoman, antara lain termometer dan oxymeter.

"Pasien perlu mengukur saturasi oksigen dan mengetahui suhu tubuh saat menjalani karantina," katanya.

Dr. Kartika juga mengingatkan untuk mengurangi risiko penularan efek dari Covid-19 masyarakat diminta untuk mengikuti vaksinasi.

Saat ini pemerintah telah menggalakkan program vaksinasi bahkan untuk umur 12 tahun ke atas.

"Jika kita peduli dengan keselamatan dan kesehatan kita, maka wajib untuk melakukan vaksinasi yang akan membuat kita kebal terhadap penyebaran virus Corona," katanya.

Dia menjelaskan beberapa orang mengalami efek samping setelah vaksinasi, hal itu merupakan salah satu respons tubuh untuk membangun antibodi.

"Istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi akan membantu proses pemulihan dan pembentukan antibodi" ungkapnya.

Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menilai meski pandemi Covid-19 telah berlangsung lama, namun masih banyak berita bohong atau hoaks yang tersebar, bahkan melalui pesan berantai.

"Jangan sampai penyebaran hoaks ini lebih cepat daripada berita yang seharusnya dipercaya kebenarannya. Informasi yang salah dapat menggiring kita kepada tindakan yang tidak benar. Lindungi diri kita dan keluarga dengan tidak mempercayai hoaks," kata Mas Wigrantoro.

Oleh karena itu, Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (Persero) M. Haris Witjaksono mengatakan untuk mencegah hoaks di kalangan pihaknya melaksanakan webinar kesehatan.

"Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pada gelombang kedua di Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan data dari Ourworlddata.org pada (8/7) setidaknya ada 2,42 juta kasus dan 63.760 orang meninggal karena Covid-19 di Indonesia dengan rata-rata angka kematian di atas 500 jiwa setiap hari dalam seminggu ini.

BUMN HJS berharap pegawai dan masyarakat mendapatkan cara pencegahan dan informasi seputar Covid-19 dari sumber terpercaya. (mcr10/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler