jpnn.com, MEDAN - Polda Sumut masih terus mendalami pembunuhan sadis yang dilakukan oknum polisi Aipda Roni Syahputra terhadap dua gadis di Medan.
Kabar teranyar, polisi telah menerima hasil autopsi korban. Hasilnya, terdapat luka di tubuh almarhumah Rizka.
BACA JUGA: Wakapolres Belawan Tegas, Pastikan Iptu Mustofa Bakal Diproses, Sanksi Berat Menanti
Hal itu dibenarkan ahli forensik RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah, Sergai, Sumut, dr Abdul Gafar Parinduri SPFM.
Dokter Abdul mengatakan di bagian wajah korban terdapat luka memar. Kemudian, dugaan sementara korban dihabisi dengan cara dibekap.
BACA JUGA: Berita Duka: Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rasly Alfianto Meninggal Dunia
Pada bagian wajah, mulut dan hidung dibekap tandanya tidak bisa bernapas, mukanya membiru. Pergelangan tangannya dipegang, tetapi tidak ada tanda ikatan.
“Namanya mau dibunuh, pasti korban meronta. Namun tanda kekerasan jelas sekali,” katanya.
BACA JUGA: AKBP MP Nainggolan Soal Pembunuhan Dua Wanita Muda di Medan
Lantas, apakah korban sebelum dibunuh sempat dirudapaksa pelaku, dokter Gafar memastikan bahwa hal itu tidak terjadi.
Hanya saja, kata Gafar, ada luka lama di bagian alat vital korban.
“Kalau tanda-tanda diperkosa enggak ada, karena pada saat itu dia sedang halangan. Tetapi ada tanda sudah pernah berhubungan, namun itu luka lama, bukan baru,” kata Gafar lagi.
Disinggung lebih lanjut mengenai kondisi jenazah, dokter Gafar memohon maaf. Dia meminta awak media menanyakan langsung pada aparat kepolisian.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menyebutkan hubungan antara Aipda Roni dan korban Rizka Fitria hanya terkait pekerjaan.
Rizka Fitria bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) atau honorer di Polres Belawan.
Aipda Roni Syahputra juga merupakan polisi yang bekerja di Polres Belawan.
Sementara Aprilia Cinta, 16, merupakan kawan Rizka Fitria yang diajak Rizka ke hotel melati di Padangbulan untuk menemui Aipda Roni.
AKBP Nainggolan membeberkan saat diperiksa, pelaku Aipda Roni menyebutkan motif membunuh karena sakit hati.
“Waktu ditanya polisi dia jawab karena sakit hati, kan dia yang tahu,” jelasnya.
Terkait, apakah kedua korban diperkosa terlebih dahulu, Nainggolan tidak tahu.
“Enggak tahu, teknisnya ke Serse,” bebernya.
Seperti diketahui, Aipda Roni bertemu dengan dua korban, yakni Riska Fitria dan Aprilia Cinta di sebuah hotel melati di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan.
Aipda Roni yang mengajak dua perempuan muda itu bertemu di hotel melati tersebut.
Aipda menggunakan mobil dan menyetir sendiri dan membawa kedua korban ke dalam hotel melati itu.
BACA JUGA: Pria Ini Sembunyi 7 Jam di Plafon Rumah Tetangga demi Satu Tujuan
Alasannya, Aipda Roni hendak menyelesaikan masalah antara dirinya dengan Riska Fitria, perihal titipan yang dititipkan Riska kepada Aipda Roni untuk disampaikan kepada tahanan di Mapolres Pelabuhan Belawan.(ral/int/pojoksatu)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Budi