Ahli Olahraga Bilang, Puasa Bikin Prestasi Meningkat

Minggu, 29 Juni 2014 – 22:55 WIB
Bacary Sagna. FOTO: FIFA.com

jpnn.com - BEK Prancis, Bacary Sagna mengernyitkan dahi ketika ditanya mengenai Ramadhan yang bertepatan dengan Piala Dunia. Defender yang musim depan bakal membela Manchester City itu lalu mengeluarkan pernyataan tegas.

“Sebagai muslim, saya tahu ada aturan yang tidak boleh dilanggar. Secara pribadi, saya tak akan puasa. Semua orang bebas untuk melakukannya. Saya menghargai siapapun yang berpuasa,” terang Sagna di laman The National, Sabtu (28/6).

BACA JUGA: Line Up Belanda v Meksiko

Piala Dunia 2014 memang menjadi ujian berat bagi negara-negara yang lolos ke babak 16 besar, terutama yang memiliki pemain muslim. Sebut saja Swiss yang memiliki Xherdan Shaqiri, Prancis (Sagna, Karim Benzema, Mamadou Sakho), Jerman (Mesut Ozil, Sami Khedira) ataupun Belanda (Robin Van Persie).

Cuaca di Brasil yang kadang menyentuh 30 derajat celcius plus kewajiban membela negara mengalami bentrokan dengan sisi reliji para pemain. Sebagai muslim, puasa adalah sebuah kewajiban.

BACA JUGA: Hadapi Yunani, Kosta Rika Sudah Latihan Penalti

Ini adalah kali pertama Piala Dunia digeber bersamaan dengan Ramadhan dalam 28 tahun terakhir. Cerita pilu tentang pemain muslim yang mengalami kejadian tak mengenakkan ketika menjalani puasa pun sudah beberapa kali terdengar. Bukan hanya di Piala Dunia, tetapi juga di liga domestik.

Pada 2010, pemain Iran, Ali Karimi dipecat oleh klubnya karena diangap kehilangan kecepatan. Saat itu, Karimi yang memilih tetap berpuasa dianggap tak bisa menunjukkan performa terbaiknya di Liga Iran.

BACA JUGA: Lawan Belanda, Chicharito Ingin Curi Perhatian Van Gaal

Jauh sebelumnya, pada 2009, pelatih Inter Milan, Jose Mourinho juga terpaksa mengganti gelandang Sulley Muntari ketika tim racikannya berjibaku kontra Bari. Saat itu, Muntari diganti ketika kedua tim masih bermain imbang dengan skor 1-1.

“Bulan suci ini (Ramadhan) datang di saat yang tidak tepat untuk pemain guna menjalani pertandingan sepakbola,” ujar Mourinho pada 2009 sebagaimana dilansir laman CNN.

Tapi, Piala Dunia bukanlah even akbar pertama yang berlangsung saat Ramadhan. Olimpiade 2012 juga digeber bertepatan dengan puasa. Saat itu, negara-negara yang memiliki atlet muslim membebaskan armadanya untuk berpuasa atau tidak.

Hal itulah yang membuat FIFA selaku induk sepakbola sejagat tak takut menggelar Piala Dunia bertepatan dengan Ramadhan.

“Ini bukan hal yang menjadi masalah. Kami memiliki momen yang sama dengan Olimpiade London dua tahun silam,” kata Ketua Komite Medis FIFA, Michel D’Hooghe di laman resmi organisasi.

Ucapan D’Hooghe diamini Jiri Dvorak selaku ketua tim medis FIFA. Menurut Dvorak, para pemain memang akan mengalami kesulitan ketika harus bermain dalam kondisi berpuasa.

Namun, Dvorak menjamin, puasa tak akan berpengaruh pada performa fisik para pemain. Syaratnya, para pemain bisa menjaga asupan gizi selama sahur dan berbuka puasa.

“Kami sudah membuat studi panjang tentang pemain selama Ramadhan. Kesimpulannya adalah jika ramadhan ditunaikan, tidak akan ada pengurangan performa fisik dari pemain,” ujar Dvorak di laman resmi FIFA.

“Kami mengambil kesimpulan itu berdasarkan penelitian panjang. Ini adalah salah satu yang kami pelajari dari pemuka agama di Aljazair. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tambah Dvorak.

Ahli olahraga Dr Hakim Chalabi juga tak mempermasalahkan pemain yang memilih berpuasa. Chalabi juga membantah puasa bisa meningkatkan resiko cedera para pemain.

“Kami sering didesak agar para pemain tak puasa. Namun, dalam beberapa kasus, ada banyak atlet yang justru menuai hasil bagus selama Ramadhan. Sebab, mereka memang ingin berpuasa. Itu adalah tentang bantuan spiritual dan psikologi,” tegas Chalabi di laman The National.

Lalu, bagaimana para pemain menyikapi Ramadhan di tengah tuntutan mengharumkan nama bangsa di Piala Dunia 2014. Selain Sagna, playmaker Jerman, Mesut Ozil ternyata memilih menggantinya di lain hari.

“Jujur saja, saya tak akan menjalani puasa selama Piala Dunia. Saya melakukannya agar bisa berada dalam performa terbaik untuk tim,” tegas Ozil di laman Astro Awani, Sabtu (28/6). (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Faktor Cuaca Bisa Menjadi Pembeda di Laga Belanda Kontra Meksiko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler