jpnn.com - JAKARTA - Musisi Ahmad Dhani mengklaim dirinya diajak kerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk mengajak pelaku hiburan taat pajak.
Hal ini dilontarkannya setelah menjalani pemeriksaan selama dua setengah jam di Ditjen Pajak.
BACA JUGA: Ahmad Dhani Laporkan Ahokers ke Polda Metro
"Ngobrol-ngobrol saja. Kemungkinan, untuk minta kerja sama meningkatkan pajak dari artis bagaimana caranya," kata Dhani di kantor Ditjen Pajak Kemenkeu, Jalan Gatot Subroto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (9/11).
Menurut Dhani, pihak Ditjen Pajak dan Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) tidak mengetahui detail dari mana saja pendapatan dan pemasukan para pelaku hiburan.
BACA JUGA: Ada Bayi Ditemukan di Tol Jagorawi, Ini Fotonya
Karenanya, peran Dhani dibutuhkan untuk memberikan solusinya.
"Saya jelasin pendapatan dari mana. Usulan tadi salah satunya saya, EO (event organizer, red) harus bekerja sama dengan kantor pajak. Jadi kalau EO tidak kerja sama dengan kantor pajak, secara hukum ilegal," tambah Dhani.
BACA JUGA: Rencana Ganti Kopaja dan Metromini, Transjakarta: Kami Utamakan Kualitas
Menurut dia, Ditjen Pajak harus menggandeng EO supaya mengetahui jumlah pendapatan pelaku hiburan.
EO juga diharapkan langsung memotong penghasilan pelaku hiburan untuk disetorkan ke Ditjen Pajak.
"Karena selama ini kan artis nggak tahu siapa yang bayar pajak. Artisnya atau EO-nya. Salah satu usulan kami seperti itu," jelas dia.
Di sisi lain, calon Wakil Bupati Bekasi ini mengakui bahwa banyak artis yang mengemplang dan tidak taat akan pentingnya pajak.
"Kan banyak artis yang show-show nggak bayar pajak," tandas Dhani.
"Kalau ada yang berpikir ini ada kaitannya dengan sebuah pemeriksaan pajak, kalian salah besar. Karena saya adalah calon wakil bupati. Semua calon itu harus sudah selesai pajaknya, kalau nggak, nggak dapat nomor. Begitu," kata suami Mulan Jameela itu.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diminta Izinkan Becak Kembali Masuk Jakarta, Begini Jawaban Anies
Redaktur : Tim Redaksi