jpnn.com, BANJARMASIN - Ahmad Muzakir, 22, warga Jalan Sutoyo S Gang Serumpun, Banjarmasin Barat, korban penikaman tewas saat menjalani perawatan di Rumah Sakit TPT Dr R Soeharsono, Kamis (7/10).
Dia kehabisan darah akibat empat luka tusuk yakni di dada dan pinggang, masing-masing dua kali.
BACA JUGA: Polisi Gerebek Sebuah Pondok di Muratara, Hasilnya Luar Biasa
Penganiayaan terjadi di Gang Serumpun, sekitar 300 meter dari rumah korban, Kamis (7/10) dini hari.
Beberapa warga mengaku mengaku hanya mendengar suara ribut. Namun, tidak ada saksi mata yang melihat insiden itu.
BACA JUGA: Seorang Pria Tewas Usai Lompat dari Atas PIM, Kondisi Mengenaskan
“Saya terbangun ketika mendengar bunyi barang terjatuh. Tetapi kebetulan sedang sakit pinggang, jadi saya tak langsung keluar,” kata Aan, warga Gang Serumpun.
Rupanya, setelah ditusuk berkali-kali, korban tak langsung tumbang. Ia sempat mencari pertolongan.
BACA JUGA: Gembong Narkoba Rantauprapat Terancam Hukuman Mati
“Ketika saya keluar, kursi-kursi sudah berhamburan. Dan tampak ceceran darah. Tapi tak ada orangnya,” kisahnya.
Korban kemudian beralih ke rumah yang dikenalnya, yakni rumah Yusran.
“Pintu rumah saya diketuk, kebetulan anak saya belum tidur. Saya dibangunkan lalu menjenguk dengan membuka gorden, ternyata ada orang terkapar di depan rumah,” tuturnya.
“Ternyata si Zakir,” sambungnya. Ia bergegas mengabari keluarga korban. Tak lama, datang saudaranya yang membawa ke rumah sakit.
“Di depan rumah saya masih bernapas. Tetapi saat di rumah sakit, dinyatakan meninggal dunia,” tukasnya.
Ibunya, Rujiah tak mengetahui apa masalah yang menimpa putra bungsunya hingga harus dianiaya sesadis itu.
“Sekitar jam tiga dapat kabar, katanya Zakir terluka. Saya langsung ke rumah sakit. Tetapi putra saya sudah tak bernapas lagi,” ungkap perempuan 50 tahun itu.
“Siapa pelakunya, mengapa, saya tak tahu. Semoga polisi lekas menangkapnya. Diberikan hukuman yang setimpal,” kecamnya.
Seorang warga kemudian mengantarkan sepasang sandal pria dari lokasi kejadian. Tetapi ia mengenalinya bukan milik anaknya. “Entahlah, apakah sandal pelaku atau bukan. Sudah kami serahkan ke polsek,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Banjarmasin Barat, AKP Faizal Rahman menegaskan kasus ini masih diselidiki.
BACA JUGA: Aiptu Yudo & 4 Rekannya Dipecat, Kapolda: Mereka Sudah Tidak Layak Jadi Anggota Polri
“Masih kabur, belum ada petunjuk. Kami tak menemukan apa-apa di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Soal sandal itu, saya kira bisa sandal siapa saja,” pungkasnya. (lan/at/fud/prokal.co)
Redaktur & Reporter : Budi