jpnn.com - JAKARTA- Dua caleg petahana yang bertarung di daerah pemilihan Sumatera Selatan I, Ahmad Yani dari PPP dan mantan Ketua Komisi X DPR RI Mahyudin dari Partai Demokrat dipastikan gagal kembali menempati kursinya sebagai anggota DPR RI.
Setelah pada rekapitulasi KPU Sumsel Selasa (29/4) malam, suara kedua caleg tersebut pada 9 April lalu kurang dari caleg lainnya yang sebagian besar juga adalah caleg berwajah lama atau incumbent.
BACA JUGA: Merasa Dicurangi, Politisi PPP Beber Manipulasi
Delapan kursi yang diperebutkan di dapil tersebut kini berhasil diisi oleh Doddy Reza Alex Noerdin dan Kahar Muzakar dari partai Golkar. Lalu sisanya A Hafiz Tohir dari PAN, Nazarudin Kiemas (PDIP), Edhy Prabowo (Gerindra), Syofwatillah Mozaib (Demokrat), Fauzi Amro (Hanura) dan Mustafa Kamal (PKS).
Di dapil yang meliputi Kota Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, dan Lubuk Linggau itu dibagi atas bilangan pembagi pemilih (BPP) sebanyak 225 ribu suara. Sedangkan tiga suara terbanyak diraih oleh Doddy Reza dengan 204 ribu suara, disusul Hafiz Tohir meraih 82.400 suara, dan Edhy Prabowo sebanyak 80.100 suara.
BACA JUGA: DKPP Mulai Kebanjiran Pengaduan
Hafiz Tohir yang dihubungi INDOPOS (Grup JPNN) membenarkan hasil rekapitulasi tersebut. Pria yang pernah bertarung di pemilukada Sumsel sebagai mantan cawagub itu merasa bersyukur bahwa rakyat telah mempercayakan dirinya menjadi wakil rakyat yang siap mengemban amanah di parlemen Senayan.
“Saya siap menjalankan amanah yang diberikan rakyat. Sebagai anggota dewan adalah sebuah pengabdian,” tandasnya, yang juga adik kandung dari Ketua Umum Hatta Rajasa ini, kemarin (1/5).
BACA JUGA: Beber Pembagian Amplop ke 116 Kades
Sementara Doddy Reza yang tak lain adalah putra dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengaku bahwa suaranya adalah menjadi caleg peraih suara terbanyak se-Sumatera.
Menurut dia, raihan suaranya mungkin rekor untuk Pulau Sumatera. "Bahkan saya pikir terbesar se- Indonesia untuk suara caleg dari Partai Golkar,” terang Dodi.
Sementara itu, Ahmad Yani yang sebelumnya juga sudah dikabarkan tak berhasil lolos ke Senayan sudah menuding bahwa di dapilnya banyak terjadi kecurangan yang membuat perolehan suaranya seret.
Politisi vokal ini pun menyatakan kecurangan terjadi dari tingkat desa hingga kabupaten.
"Rekapitulasi di Provinsi Sumsel bermasalah semua, mulai dari tingkat TPS, naik kecamatan, semakin bermasalah, kabupaten bermasalah. Terjadi penggelembungan suara begitu besar. Partisipasi 80 persen, ada satu daerah di Banyuasin hampir 90 persen (suara masuk)," ujar Yani yang saat ini masih anggota komisi III DPR RI.
Yani pun mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Karena itu, dia tak mau disebut kalah dan tak lolos lagi menjadi anggota DPR. "Belum bisa (dikatakan kalah), setelah selesai sengketa baru diketahui hasilnya. Sudah ada (bukti kecurangan), data lengkap," pungkasnya. (dl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswi SMP jadi Tersangka Kasus Kecurangan Pileg
Redaktur : Tim Redaksi