Ahmad Yani Merapat ke Muqowam

Jelang Muktamar PPP

Kamis, 05 Mei 2011 – 20:02 WIB

JAKARTA – Anggota Majelis Syariah DPP PPP KH Masyhuri Malik menyatakan, dukungan terhadap Akhmad Muqowam (AMQ) untuk menjadi calon Ketua Umum PPP melalui Muktamar VII PPP kian menguatDukungan ini seiring semangat perubahan yang menggelora di tingkat Cabang PPP yang telah dikunjungi AMQ.

“Saya melihat sendiri dari pengurus cabang yang dikunjungi, mayoritas menghendaki adanya perubahan pimpinan dengan cara mengganti SDA dengan Akhmad Muqowam,” kata KH Masyhuri Malik, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (5/5).

Sebelumnya, pada 3 sampai 5 Mei 2011, AMQ bersama tim sukses mengunjungi pengurus DPC PPP, mulai dari Palembang, Lampung di Bandar Lampung, Jambi dan Bali.

Ketika di Bali, semua ketua dan sekretaris DPC PPP se-Bali dan se-Nusa Tengara Barat berkumpul, hadir juga Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani yang selama ini diberitakan akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PPP

BACA JUGA: Penggugat Balik Dituduh Curang

“Selama ini saya muncul karena mencalonkan diri, beda dengan Pak Muqowam (AMQ) yang dicalonkan oleh cabang-cabang,” ujar Yani.

Temu kandidat Ketua Umum PPP dengan pengurus cabang di Bali dan NTB itu berlangsung di Hotel Santi-Sanur
Pertemuan juga dihadiri Ketua DPP PPP Imam Suharjo, Ketua DPP PPP yang kini Ketua Wilayah PPP Jawa Tengah DR H Arief Mudatsir Mandan dan Izzul Islam. 

Ahmad Yani yang sebelumnya disebut sebagai rival AMQ, justru oleh Ketua Wilayah PPP Bali diminta untuk memberikan dukungannya kepada AMQ

BACA JUGA: DPR Klaim Kunker Luar Negeri Tetap Efektif

”Saatnya kini AMQ tampil menjadi Ketua Umum, ia energik dan memiliki kemampuan manajerial mengelola partai yang baik, dan Pak Yani kami minta untuk bersama AMQ sukseskan menuju PPP satu,” kata Ketua DPW PPP Bali Puji Suhartono.

Yani mengaku dirinya beberapa kali diminta oleh SDA untuk bergabung tapi ditolaknya dengan alasan ia juga akan mencalonkan diri
”Tapi kenapa saya selalu bersama dengan AMQ di forum-forum sosialisasi, baik di Palembang maupun di Bali, ya silahkan sendiri mengartikannya,” jelas Yani.

Sedangkan Izul Islam, Ketua DPW PPP NTB periode 2006-2011 dan anggota DPR RI asal NTB mengajak seluruh DPC NTB untuk mendukung AMQ dalam Muktamar PPP awal Juli 2011, di Bandung.

”Yang penting bukan SDA, karena kepemimpinan SDA telah gagal seiring anjloknya suara PPP pada Pemilu 2009 kemarin,” ujarnya.

Izzul Islam, bersama 21 anggota FPP DPR bergabung dalam fraksi pinggiran, disebut demikian karena 22 anggota FPPP itu selama ini tidak difungsikan oleh SDA

BACA JUGA: Sekjen DPR: Tak Semua RUU Wajib Kunker

"Mereka cenderung memiliki sikap yang sama yang penting bukan SDA,” katanya.

Dalam kaitan klaim-klaim dukungan yang sering dilontarkan oleh pihak-pihak lain, KH Masyhuri Malik menyatakan bahwa pendukung dan Tim AMQ lebih cenderung untuk menunjukkan bukti”Bagi AMQ, terus-menerus melakukan dialog dan interaksi langsung dengan cabang-cabang merupakan prioritas yang utama, karena dialog sangat dibutuhkan cabang-cabang guna mengetahui lebih dekat apa yang akan dilakukan oleh calon ketua umum nantinya,” ujar Masyhuri memberikan alasan.

Sebelumnya, Ketua DPW PPP Lampung Imam Santoso yakin kalau PPP dipimpin Akhmad Muqowam, suara PPP di wilayahnya akan meningkat14 DPC dan DPW Lampung  mengharapkan Muqowam dapat mengembalikan kejayaan partai karena AMQ dipandang memiliki potensi kepemimpinan yang dibutuhkan oleh PPP yang berada dalam kondisi kritis saat ini.

“Kalau jadi ketua umum jangan sulit ditemui dan harus turun ke wilayah-wilayahAgar memiliki waktu banyak untuk mengurus partai, kalau jadi Ketum  jangan menjadi MenteriLampung punya 31 suara, Insya Allah semua hajat Akhmad Muqowam menjadi kenyataan,” tegas Imam Santoso.

Saat bertatap muka dengan DPC-DPC se-Wilayah Jambi di Hotel Abadi Kota Jambi pada 3 Mei lalu,  beberapa Ketua DPC mengeluhkan tidak adanya perhatian DPP selama ini pada aparatur dan warga PPP di bawah.

Hafiz, Ketua DPC Muaro Jambi menyatakan, saatnya sekarang mengusung perubahanJika tidak, PPP akan menghadapi kenyataan terlempar dari politik nasional karena tidak lolos Parliamantary Treshold (PT)

"Ketua Umum yang akan datang harus menjadikan jabatan Ketua Umum bukan pekerjaan sambilan oleh karenanya tidak boleh lagi menjadi menteri di kabinet, dia harus menghabiskan waktunya untuk mengkonsolidasi partai, Kalau muktamirin nanti masih ada yang berpikir untuk mempertahankan kepemimpinan yang sekarang, itu tak ubahnya seperti keledai karena akan jatuh dua kali pada lubang yang sama” tegasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum DPP Awasi Plt Ketua Golkar Sumut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler