jpnn.com -
SEJAK dirinya ditangkap, siswa pembuat jam digital yang dikira bom, Ahmed Mohamed tak pernah luput dari sorotan media. Apalagi, Presiden Amerika Serikat Barack Obama terang-terangan menyatakan ingin mengundang remaja 14 tahun itu ke Gedung Putih sambil membawa jam digital yang diklaim sebagai bom palsu ciptaannya.
BACA JUGA: Ahmed, Siswa Pembuat Jam yang Dikira Bom Kini Mengurung Diri
Tentu saja Ahmed girang atas ajakan orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu. Tapi ternyata dia juga sedih atas undangan itu.
''Saya mungkin tidak akan bisa memenuhi permintaan presiden (Barack Obama) untuk membawa jam itu. Jamnya masih berada di kantor polisi,'' ujarnya.
BACA JUGA: Astaga, Pria Asing Dorong Imam dari Mimbar lalu Teriak Malaysia Setan
Tetapi, pada hari yang sama, jubir Kepolisian Kota Irving menyatakan bahwa jam yang sempat mereka sita sebagai barang bukti tersebut sudah boleh diambil. Melalui media setempat, mereka mempersilakan Ahmed mengambilnya ke kantor polisi.
Seperti diketahui kejadian menghebohkan itu berawal saat Ahmed membawa jam digital ciptaannya yang merupakan tugas dari gurunya ke Mac Arthur High School tempatnya bersekolah. Karyanya itu mendapat apresiasi dari guru tehniknya.
BACA JUGA: Gagal Bergabung ISIS, Pria Ini Malah Promosi Disini, Begini Jadinya...
Tapi semua berubah saat guru bahasa inggrisnya masuk. Saat melihat jam digital buatan Ahmed dia panik lantaran dikira bom. Sang guru langsung melapor polisi dan Ahmed pun ditangkap dan diperiksa.
Hingga kemarin, dukungan dan simpati kepada Ahmed terus mengalir. Selain Presiden Barack Obama dan Mark Zuckerberg, beberapa tokoh lain menyemangati bocah berdarah Sudan tersebut untuk terus berkarya.
''Saat kejadian itu, saya sangat takut. Tapi, sekarang saya merasa sangat gembira. Ternyata sangat banyak yang mendukung saya,'' ungkapnya. (AP/AFP/CNN/hep/c14/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersandung Kasus Korupsi 1MDB, Mantan Pemimpin Umno Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi