jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki alias Ahok mengakui bahwa dirinya kerap mendapat saran dari staf khususnya, Sunny Tanuwidjaja. Menurut Ahok, saran dari Sunny biasanya berkaitan dengan politik.
Sunny memang mafhum soal politik. Terlebih ia pernah menjadi peneliti aktif di Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
BACA JUGA: Ical: Idrus Setia dan Selalu Ikut Saya
“Kalau Sunny lebih banyak kasih advis politik karena dia CSIS. Ini bahasa kampung saya, kalau bodoh nurut, kalau pintar ngajar. Saya sama staf sederhana, kalau Anda lebih pintar ajarin saya, kalau lebih bodoh saya ajarin. ” kata Ahok di Semanggi, Jakarta, Jumat (8/4).
Meski demikian Ahok menegaskan, keputusannya maju melalui jalur independen pada pemilihan gubernur DKI 2017 yang akan datang bukan karena saran dari Sunny. “Itu saya yang putuskan,” ucapnya.
BACA JUGA: Baru Sembuh, Sani Masih Sempat Ingin Tetap Rapat dengan Jokowi
Ahok menuturkan, Sunny yang sedang menyelesaikan program doktoral (S3) di Universitas Illinois, Amerika Serikat itu juga kerap mengikuti kegiatannya gubernur yang dikenal ceplas-ceplos itu. Namun, awalnya justru Sunny tak pernah menyangka Ahok bisa jadi wakil gubernur hingga akhirnya naik menjadi gubernur DKI menggantikan Joko Widodo.
“Dia (Sunny) bilang, ‘Enggak nyangka elu jadi wagub kalau gaya lu begitu. Mungkin nasib lu baik ikut Jokowi’,” ungkap Ahok menirukan ucapan Sunny.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Ups... Fahri Tuding PKS Mencuci Otak Kader
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 WNI Disandera, Jokowi: Komunikasi Sudah Dilakukan
Redaktur : Tim Redaksi