jpnn.com - KONTRAKTOR pelaksana proyek pembangunan fasad (pelapis dinding bagian luar) Gedung Blok G Balaikota DKI Jakarta akan dimintakan pertanggungjawaban. Bahkan terancam dilaporkan ke polisi oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kontraktor yang melaksanakan proyek itu yakni PT Jaya Konstruksi (Jakon).
Pasalnya keruntuhan fasad itu telah menimbulkan kecemasan, korban luka ringan, dan kepanikan. Bahkan terindikasi kerugian anggaran hingga miliaran rupiah. Hingga kini kerugian masih dalam penghitungan. Kondisi tersebut juga mengancam keselamatan Ahok yang saat itu tengah berada di ruang kerja. "Kita akan laporkan ke polisi. Mereka (kontraktor) harus bertanggung jawab, dan harus diungkap apakah ini ada korupsi atau tidak," ujar Ahok di Balaikota DKI, Jumat (29/8).
BACA JUGA: Revitalisasi Pasar IRTI Monas Molor
Ia juga mengaku telah menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI Jakarta Saefullah untuk melakukan tindakan yang diperlukan. Salah satunya yakni dengan mengumpulkan instansi terkait, dan meminta keterangan. "Sekda sudah bergerak," ungkap Ahok.
Kekawatiran Ahok terhadap kondisi gedung Blok G juga merambat pada bangunan gedung milik DPRD DKI Jakarta yang baru selesai dibangun beberapa waktu lalu. Pasalnya, gedung untuk bekerja para wakil rakyat yang tidak jauh bersebelahan dengan gedung Blok G milik pemprov itu, juga hasil pekerjaan PT Jakon.
BACA JUGA: Leopard dan Anoa Jadi Primadona di Pameran Alutsista
Gedung DPRD DKI Jakarta juga menggunakan pelapis dinding yang sama dengan pelapis di gedung Blok G. Sehingga dimungkinkan memiliki daya ketahanan yang sama. "Saya sudah minta dicek semua, saya kawatir fasad gedung DPRD runtuh, karena gedung DPRD dan retrofit Blok G dibangun secara bersamaan," tandas Ahok.
Ahok juga mengaku heran dengan kedua gedung tersebut yang kini rawan dengan kehancuran. Padahal untuk membangun gedung tersebut, membutuhkan biaya sekitar Rp 500 miliar. Pada saat pembangunan berjalan, Kepala Dinas Perumahan DKI Yonathan Pasodong saat itu mengemban tugas sebagai Pejabat Penguna Anggaran (PPA).
BACA JUGA: Tepis Laporan Pelecehan Seksual di Saint Monica
Sungguh ironis, retrofit gedung Blok G milik pemprov dan pembangunan gedung DPRD DKI Jakarta tidak dilaksanakan secara maksimal. Menurut Ahok, kondisi kedua gedung itu tidak layak digunakan bila dibandingkan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Sejumlah fasiltas, seperti toilet, lift dan beberapa lainnya dalam kondisi memprihatinkan. "Makanya saya minta itu diaudit, kok bisa anggaran besar, tapi kondisi dua gedung begini," sergah dia.
Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat dan segenap para pekerja yang biasa berada di lingkungan kedua gedung tersebut agar berhati-hati. "Kita suruh cek. Saya pikir bisa aja nggak ada jaminan. Bisa (fasad) DPRD rontok juga nih. Termasuk sisi barat gedung Blok G. Anda jangan duduk santai dulu di deket situ," tandas Ahok.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Yonathan mengklaim bahwa gedung Blok G tidak bermasalah. Ia diperintahkan oleh wakil gubernur DKI Jakarta untuk mengkroscek seluruh gedung DPRD DKI Jakarta. Lembaga independen akan mengaudit peristiwa tersebut secara teknis. Dalam waktu dua minggu, hasil penyelidikan dari tim independen sudah keluar dan akan diumumkan kepada publik.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengaku telah diinstruksikan untuk meminta pertanggungjawaban PT Jaya Konstruksi sehubungan dengan runtuhnya fasad Gedung Blok G Balaikota Jakarta. Termasuk akan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian untuk menyelidiki penyebab kejadiannya.
"Kita akan minta pertanggungjawaban dari Jaya Konstruksi karena usianya baru 3 tahun, kok sudah roboh. Jadi, masih di bawah tanggung jawab pelaksana. Kepala biro umum sudah diperintahkan wagub untuk lapor ke polisi supaya dilakukan penyelidikan robohnya karena apa," terang Saefullah.
Saefullah menjelaskan, pihaknya akan meminta PT Jaya Konstruksi untuk segera memperbaiki bagian yang rusak sembari melakukan pengecekan terhadap fasad yang berada di sisi barat. Untuk informasi, pelapis dinding bagian luar Gedung Blok G yang runtuh adalah yang berada di sisi timur, yang berdampingan dengan gedung Blok B yang menjadi gedung tempat Ahok berkantor. "Selain di sisi timur, sisi barat yang punya konstruksi sama kita minta diteliti juga agar kejadian yang sama tidak terulang kembali," terangnya.
Terkait dengan persoalan tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta Maman Firmansyah menilai, ambruknya pelapis gedung diyakini lantaran adanya penyimpangan dalam pembangunannya. Mengingat usia penyelesaian pekerja baru memasuki tahun ketiga. "Tidak salah lagi, ini pasti ada penyimpangan," tegasnya.
Karena itu, rencana pelaporan ke polisi atas kasus tersebut merupakan langkah tepat. "Kami di dewan mendukung rencana pelaporan ini," tandasnya. Sayangnya, pihak PT Jakon belum bisa dihubungi untuk dimintai keterangan. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPMP Bantah Keroyok Petugas Keamanan
Redaktur : Tim Redaksi