jpnn.com - JAKARTA - Meski minim sosialisasi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuntut masyarakat Ibu Kota paham cara menggunakan sistem elektronik Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Yang nggak ngerti, belajar ngerti dong. Nanti diajarin pakai pin dan lain-lain dari toko," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (31/7).
BACA JUGA: Ugal-ugalan di Jalan, Mobil Polisi Menabrak Lalu Kabur
Ahok juga mengklaim tidak pernah menggunakan KJP sebagai alat promosi untuk Pilkada 2017 mendatang. Menurut Ahok, transaksi non tunai untuk pengguna KJP bukanlah kebijakan yang populer.
"Saya sebagai politisi pernah nggak saya resmiin, datang. Kalau saya mau jahat sebagai politisi mau terpilih lagi, saya lepasin aja tarik duit Rp 2,4 triliun biar saya jadi populer karena dapat hati orang tuanya. Bagi-bagi duit setahun Rp 2,4 triliun bisa kepilih lagi saya," kata Ahok.
BACA JUGA: Demi Relokasi, Ahok Bakal Temui Langsung Warga Kampung Pulo
Ahok menambahkan, pelajar sekolah dasar (SD) pengguna KJP hanya boleh bertransaksi Rp 50 ribu per dua minggu. Total uang KJP yang diterima oleh siswa SD setiap bulan adalah Rp 210 ribu.
Sementara itu, pelajar SMP hanya bisa bertransaksi KJP senilai Rp 50 ribu per minggu dari jumlah Rp 260 ribu yang diterima setiap bulannya. Untuk siswa SMA dan SMK masing-masing menerima dana KJP senilai Rp 250 ribu dan Rp 390 ribu per bulan. (zul)
BACA JUGA: Siswa Pemegang KJP Naik Bus Transjakarta Gratis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Oknum DPRD itu Gobloknya Minta Ampun
Redaktur : Tim Redaksi