jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mengevaluasi penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kapuk Muara, Jakarta utara. Pasalnya, Rusunawa yang diperuntukkan bagi para korban kebakaran itu ditengarai salah sasaran.
Gubernur yang karib disapa Ahok itu menyatakan, evaluasi penghuni Rusunawa Kapuk Muara dilakukan dengan memastikan alamat penghuni yang tertera di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
BACA JUGA: Ahok: Kelas Menengah Abaikan Ancaman Demam Berdarah
"Saya paksakan setiap orang yang tinggal di Rusunawa harus memiliki KTP alamat di Rusunawa. Kemudian memiliki kartu anggota dan ATM terdaftar alamat Rusunawa," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (15/6).
Ahok mengungkapkan, dari jumlah 14 ribu unit, sudah ada sebelas ribu lebih yang mendaftar KTP sesuai alamat Rusunawa. Sementara, sisanya tidak mau mendaftar.
BACA JUGA: Basmi Demam Berdarah, DKI Fokus Warga Kelas Menengah
"Kenapa tidak mau mendaftar? Ada niat mau jual nih," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok mengaku bakal melakukan tindakan tegas kepada penghuni yang tidak mau mendaftarkan KTP sesuai alamat Rusunawa. "Kalau tidak mau seperti itu akan kami usir," kata suami Veronica Tan itu
BACA JUGA: Ahok Bakal Sita Barang Dagangan PKL Tanah Abang
Pemerintah Provinsi DKI akan melakukan razia untuk mengetahui penghuni yang tidak memiliki KTP dengan alamat Rusunawa, "Kami akan kerja sama dengan polisi," tukas Ahok.
Seperti diberitakan, Asisten Pemerintahan Kota Administratif Jakarta Utara Rusdiyanto kaget melihat banyaknya mobil pribadi yang menyesaki lahan parkir rumah susun Kapuk Muara. Rusdiyanto pun mempertanyakan kebenaran peruntukkan rumah susun yang ditujukan untuk warga relokasi dari kolong tol Penjaringan-Pejagalan yang digusur 2004 lalu. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembalap Liar Dikejar, Lari ke Perumahan, Eh...Ada Portal
Redaktur : Tim Redaksi