jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak merisaukan kemungkinan masyarakat beralih menggunakan mobil pribadi apabila tarif angkutan umum tidak mengalami penurunan imbas adanya penurunan harga bahan bakar.
Ahok mengaku sudah membuat strategi untuk mengatasinya. Salah satu cara untuk mengatasi persoalan itu, lanjut dia, dengan mewajibkan pembeli kendaraan di Jakarta menyesuaikan SPT Pajak dengan kendaraan yang dibelinya.
BACA JUGA: Ahok: Mobil Tua Harus Bayar Pajak Lebih Mahal
"Anda kalau beli kendaraan di Jakarta, NPWP kamu berapa, SPT pajak seusai enggak sama kendaraan yang kamu beli," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/1).
Ahok menambahkan, untuk mencegah beralihnya masyarakat ke kendaraan pribadi maka akan dibuat terminal parkir elektronik.
BACA JUGA: Didatangi Dewan, Ahok Sebut Anggaran Siluman Rp 8,8 T Sudah Beres
"Sudah bisa diatur mana wilayah mahal dan murah. Terus kita juga mau kenakan ERP dan pembatasan motor," ucapnya.
Bukan hanya itu, Pemerintah Provinsi DKI juga berupaya untuk menambah jumlah bus.
BACA JUGA: ââ¬Å½Pengendara Motor Protes, Ini Reaksi Ahok
"Nah yang penting sekarang target kami bagaimana tahun ini sampai tahun depan busnya dibeli yang banyak dan cukup," tandas Ahok. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sesuaikan Tarif Angkutan Umum, Dishub DKI Tunggu Pembahasan Organda
Redaktur : Tim Redaksi