Ahok Belajar Sabar dari Jokowi

Jumat, 17 Oktober 2014 – 12:23 WIB
Ahok dan Jokowi saat acara perpisahan di Istora Senayan. FOTO: JAWA POS
JOKO Widodo resmi lengser dari jabatan gubernur DKI Jakarta. Kemarin (16/10) surat pemberhentian sebagai gubernur itu sudah dikirim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pemprov DKI Jakarta. Karena sudah resmi mundur, acara perpisahan pun dilangsungkan.

Ribuan orang antusias memenuhi lokasi acara di Istora Senayan kemarin. Para pejabat Pemprov DKI Jakarta. Mulai Sekda, wali kota, camat, lurah, hingga pimpinan RT dan RW juga hadir dalam acara yang dihelat mulai pukul 13.00 tersebut. 

Tepat pukul 13.00, Jokowi yang saat itu mengenakan baju batik hijau bercorak burung merak hadir. Dia ditemani Iriana, istrinya. Yang juga ikut mendampingi adalah Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Sebelum duduk, pria asal Solo itu langsung menyalami satu per satu tamu undangan yang berada di depan panggung. 

Dalam sambutannya, Jokowi berjanji tidak melupakan Jakarta setelah dilantik sebagai presiden. Menurut dia, perbaikan Jakarta juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat Dalam acara itu, dia juga sempat memperkenalkan Ahok. 

Dia menyatakan, Ahok memang punya karakter yang keras dan gaya bicara yang tajam. Namun, hatinya lembut. "Pak Basuki ini memang keras. Namun, jika ada yang menangis minta jalan diperbaiki, pasti besok langsung dikerjakan," ujarnya, lalu disambut tawa dan tepuk tangan peserta pertemuan itu.

Ahok juga menyampaikan kesan dan pesan selama bekerja dengan Jokowi. Mantan anggota Komisi II DPR itu mengatakan, selama ini dirinya belajar tentang banyak hal dari Jokowi. Salah satunya belajar sabar. Menurut Ahok, Jokowi selalu meminta dirinya untuk mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah. "Dulu ada bumpernya. Pak Jokowi selalu menahan emosi saya. Sekarang sudah jadi presiden," ujarnya.

Ahok pun sempat bercerita tentang awal mula Jokowi maju sebagai capres. Saat itu dialah yang mendorong Jokowi untuk maju sebagai kandidat RI 1. Menurut dia, ada permasalahan di Jakarta yang tidak bisa diselesaikan oleh pemprov dan mem­butuhkan bantuan pemerintah pusat. "Saya bilang, kalau Pak Jokowi tidak pindah dari Monas (pemprov) ke Jalan Merdeka Utara (Istana Negara), maka saya yang akan pindah," ucap Ahok.

Seusai pidato, acara dilanjutkan dengan pemberian door prize. Hadiah itu diberikan langsung oleh Jokowi, berupa enam sepeda angin. Sepeda tersebut dibagikan kepada peserta pertemuan yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu, peserta diminta menyanyi dan berjoget.

Bukan hanya itu, dalam acara tersebut panitia juga memberikan hadiah bagi pasangan Jokowi-Ahok, berupa pemutaran video Jokowi dan Ahok. Mulai awal pendaftaran sebagai gubernur sampai aksi blusukan di lapangan. Keduanya pun sempat tertawa saat melihat tingkah laku masing-masing dalam video tersebut.

Setelah menghadiri acara perpisahan itu, Jokowi di depan wartawan mengatakan bahwa mulai besok dirinya berkemas-kemas di balai kota. Semua berkas serta barangnya akan dibawa pulang. Namun, Jokowi mengaku tidak diperbolehkan pindah dari rumah dinas sebelum pelantikan presiden. "Katanya, Pak Basuki mau mengantar saya ke istana," paparnya. (aph)

BACA JUGA: Jaya Ancol Ancam Kosongkan Paksa Seaworld

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terapkan Pengamanan Pagar Betis dari DPR Hingga Istana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler