jpnn.com - JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sudah merilis hasil survei terkait pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada 2017.
Hasilnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan calon petahana mengalami penurunan elektabilitas.
BACA JUGA: Golkar Masih Dukung Ahok? Ini Kata Papa Novanto
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, hasil survei yang dirilis LSI sempat menjadi pembicaraan banyak pihak. Salah satunya karena Ahok berpotensi ditumbangkan.
"Kenapa ramai? Karena narasi beda yang muncul ke publik. Karena pertamanya narasi yang muncul Ahok kuat, tapi kami bilang Ahok potensial kalah," kata Adjie dalam diskusi 'Perang Survei Pilkada' di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (8/10).
BACA JUGA: Kasus SARA Ahok Harus Tuntas Sebelum Pilkada, Kalau Tidak...
Adjie menyatakan, seorang petahana dianggap aman apabila selisih elektabilitas sebesar 20 persen. Sementara, saat ini Ahok hanya berbeda 12 persen dengan kompetitornya.
"Ahok potensial kalah, pertama indikasi penurunan suara, survei kami dari Juli-Oktober 2016 ada penurunan 18 persen. Itu penurunan besar bagi incumbent," ucap Adjie.
BACA JUGA: Kader Minta Golkar Tinggalkan Ahok, Bang Akbar: Harus Diperjuangkan
Menurut Adjie, jarang sekali ada penurunan elektabilitas sebesar itu kepada incumbent. Usai pendaftaran, elektabilitas jatuh di angka 30 persen.
"Selisih elektabilitas Ahok dengan Anies atau Agus beda hanya 10-12 persen," ungkap Adjie. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekda, Tak Otomatis Jadi Pelaksana Tugas Kepala Daerah
Redaktur : Tim Redaksi