jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama lagi-lagi bicara soal surat Al Maidah ayat 51. Namun, dalam pernyataan kali ini, pejabat yang akrab disapa Ahok, memberikan penjelasan soal pernyataannya di depan warga Pulau Seribu.
Dari pesan elektronik yang diperoleh JPNN.com, Kamis (6/10) malam, Ahok memberikan klarifikasi terkait video pernyataannya yang beredar di youtube beberapa saat lalu, yang dinilai sejumlah pihak melecehkan Alquran.
BACA JUGA: Modus Baru PSK Gang Semen, Kirim Pulsa Rp 25 Ribu Bisa Dapat...
Namun, belum diperoleh kepastian apakah klarifikasi ini benar ditulis Ahok, atau tidak. Meski di bagian bawah, tertulis nama Basuki Tjahaja Purnama. Salah seorang juru bicara tim sukses pasangan Ahok-Djarot untuk Pikada DKI, Miryam S Haryani, juga belum merespons saat coba dikonfirmasi.(fat/jpnn)
Berikut bunyi klarifikasinya:
BACA JUGA: Perdebatan Reklamasi Teluk Jakarta Dinilai Sudah Keluar Fokus
Saat ini banyak beredar pernyataan sy dalam rekaman video seolah saya melecehkan ayat suci Al Qur'an surat Al Maidah ayat 51, pada acara pertemuan saya dengan warga Pulau Seribu. Berkenaan dengan hak itu, maka perlu saya sampaikan bahwa:
1. Pernyataan itu saya sampaikan dalam konteks mempersilakan bapak dan ibu warga Kepulauan Seribu bebas memilih siapa saja. Tanpa harus merasa terpaksa atau dipaksa untuk memilih saya, karena semua program Pemda DKI yang menjadi tanggungjawab Gubernur DKI 2012-2017 akan saya selesaikan hingga Oktober 2017
BACA JUGA: Haji Lulung: Ahok Emang Kagak Ngerti Tax Amnesty
2. Terkait dengan surat Al Maidah ayat 51 yang saya sampaikan itu, saya ingin menjelaskan bahwa kembalikan semua pilihan kepada warga di Kepulauan Seribu sesuai dengan keyakinan dan nurani masing-masing. Tanpa harus merasa tidak enak apabila tidak memilih dalam Pilkada DKI pada Febuati 2017.
3. Tidak ada sedikitpun maksud saya melecehkan surat Al Maidah ayat 51 dari pernyataan saya tersebut. Karena kita warga negara Indonesia sesuai dengan Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kita saling menghormati agama yang kita yakini dan saling menjaga Persatuan dan Kesatuan bangsa.
4. Untuk itu saya mengimbau agar kita semua tidak mempolitisasi agama, dengan mengutip ayat-ayat kitab suci, baik Al Quran, Alkitab, dan kitab lainnya sebagai bentuk kebohongan kepada publik. Karena pemimpin dinilai berdasarkan kerja dan kebijakannya untuk keadilan sosial bagi bangsa.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kriminalisasi Kurator Meranti Maritime Masih Berlanjut
Redaktur : Tim Redaksi