Ahok Diserang Pakai Almaidah 51 Sejak Pilgub Babel

Selasa, 07 Maret 2017 – 15:36 WIB
Terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjalani persidangan ke-10 yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara di ruang sidang di Auditorium Kementan, Jakarta, Senin (13/2). Foto: Pool/Ramdani/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilgub Bangka Belitung 2007, Eko Cahyono mengatakan, isu agama kerap menghantam mereka saat masa kampanye.

Menurut Eko, hal ini dikarenakan Ahok berbeda keyakinan dengan pemilih di Bangka Belitung yang mayoritas muslim.

BACA JUGA: Saksi Klaim Ahok tidak Menjelekkan Islam

Serangan tersebut, salah satunya berupa selebaran SARA yang mengimbau masyarakat tidak memilih Ahok karena menganut agama Nasrani.

Dalam selebaran itu, lawan politik Ahok menggunakan surah Almaidah ayat 51 sebagai dalil larangan memilih pemimpin dari kalangan kafir.

BACA JUGA: Hakim Tolak Kesaksian Kakak Angkat Ahok

"Setelah gagal jadi gubernur, Pak Basuki tidak kecewa dan benci pada tokoh agama Islam di Bangka Belitung," kata dia di depan majelis hakim PN Jakarta Utara, Selasa (7/3).

Hanya saja, lanjut Eko, Ahok jadi membenci pihak yang menggunakan Almaidah 51 untuk menjatuhkannya.

BACA JUGA: Pesan Gus Dur soal Almaidah 51 Menggema di Sidang Ahok

Lebih lanjut Eko mengatakan, surah Almaidah ayat 51 sebenarnya tidak mengharamkan muslim memilih pemimpin dari golongan kafir. Hal itu diketauhinya dari penafsiran tokoh NU yang juga Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Beliau (Gus Dur) sendiri yang mengarahkan boleh pilih pemimpin pemerintahan nonmuslim," ujar Eko. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara: Kakak Angkat Ahok tak Dilarang Bersaksi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler