jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan pertemuan dengan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas dan Adnan Pandu Praja serta tim kajian litbang. Salah satu yang dibicarakan adalah kajian KPK soal perdagangan sapi.
"Tadi ada pembahasan bagaimana menindaklanjuti hasil kajian itu termasuk tata kelola perdagangan daging," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di KPK, Jakarta, Jumat (31/10).
BACA JUGA: KPK Nilai Langkah Ahok yang Ini Perlu Ditiru
Johan menjelaskan DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang mereka kaji terkait perdagangan sapi. "Salah satu daerah yang dulu kita lakukan kajian kan DKI, kemudian NTT, kemudian ada di Jawa Timur," ujarnya.
Johan menyatakan KPK dan Pemprov DKI akan membentuk suatu tim terkait dengan proses perdagangan sapi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan dengan Ahok. "Termasuk dibuka kemungkinan berinteraksi dengan Pemerintah Daerah di Nusa Tenggara Timur," tandas Johan.
BACA JUGA: Ahok Perintahkan Seluruh Pejabat DKI Terbuka soal Harta
Sebelumnya, Ahok menyampaikan kedatangannya ke KPK untuk mendiskusikan mengenai PD Dharma Jaya. Dharma Jaya merupakan BUMD pengolahan daging sapi yang sempat terancam pailit.
"Diskusi soal Dharma Jaya, perdagangan sapi," kata Ahok di KPK, Jakarta, Jumat (31/10). Ia datang sekitar pukul 13.35 WIB.
BACA JUGA: Ahok Ingin Didampingi Perempuan Ini
Badan Pemeriksa Keuangan DKI menemukan potensi penyalahgunaan anggaran dalam BUMD itu. Ada 14 temuan dengan 32 rekomendasi dari Laporan Hasil Pemeriksaan pengelolaan keuangan PD Dharma Jaya. Indikasi kerugian negara dari pemeriksaan buku tahun 2010/2011 senilai Rp 4,9 miliar.
BUMD itu sempat menjadi sorotan pada tahun 2013 yang lalu karena nihilnya setoran yang masuk ke Penerimaan Asli Daerah DKI. Semasa kepemimpinan Joko Widodo, sempat direncanakan untuk menutup BUMD itu akibat tingginya dugaan tindak pidana korupsi. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Resmi Copot Dua Kadis
Redaktur : Tim Redaksi