jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan penurunan harga bahan bakar jenis premium dan solar yang mulai berlaku Senin (19/1), harus diikuti penurunan tarif angkutan umum.
"Harusnya kalau disesuaikan itu turun," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (16/1).
BACA JUGA: Ahok Ingin Tanah yang Dilarang jadi Hunian Gelap Gulita
Namun, Ahok mengatakan Organisasi Perusahaan Angkutan Darat (Organda) belum tentu melakukan penurunan tarif. "Organda gitu, naik mau turun enggak mau," ujarnya.
Ahok mengaku sudah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI untuk membicarakan kepada Organda mengenai penyesuaian tarif angkutan umum pascapenurunan harga BBM.
BACA JUGA: Ingin Perkuat Ekonomi Rakyat, Djarot Bertemu Puspayoga
"Dia (Kadishub DKI, red) lagi urus, pasti nanti dilaporin. Kan SK (Surat Keputusan)-nya dari saya," tandas Ahok.
Seperti diketahui, mulai hari Senin (19/1), harga Premium turun menjadi Rp 6.600 per liter. Sedangkan untuk harga Solar turun menjadi Rp 6.400 per liter.
BACA JUGA: Wagub DKI Ancam Segel Minimarket Beroperasi 24 Jam
Harga BBM jenis Premium maupun Solar yang pada 18 November 2014 lalu sempat dinaikkan oleh Presiden Jokowi menjadi Rp 8.500 per liter. Saat itu, harga-harga barang ikut naik termasuk tarif angkutan umum.
Pada 1 Januari 2015 lalu harga BBM sudah turun menjadi masing-masing Premium Rp 7.600 per liter, dan Solar Rp 7.250 per liter. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut AP II Sesumbar Berantas Taksi Gelap di Bandara Soetta
Redaktur : Tim Redaksi