jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens mengaku tidak kaget dengan fakta kemunculan kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang berhasil dibongkar kepolisian beberapa waktu lalu.
Pasalnya, fenomena politik yang paling influensial sejak Pemilu 2014 adalah munculnya kelompok-kelompok politik yang amorfis dan anonim di media sosial.
BACA JUGA: Boni Sebut Posisi Terbaik Ahok Tetap di Lingkaran Jokowi
Kelompok tersebut kerjanya hanya menyebarkan berita bohong, fitnah, dan kampanye hitam. Sasaran utama mereka Presiden Joko Widodo dan partai pendukung seperti PDI Perjuangan, NasDem, dan yang lain.
"Fenomena ini menguat secara dramatis dan sangat signifikan menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Basuki Tjahaja Purnama yang ketika itu menjadi petahana dengan elektabilitas paling tinggi, diserang dari berbagai sisi," ujar Boni kepada JPNN.com, Rabu (14/3).
BACA JUGA: Tito: Istilah Muslim Cyber Army Bukan dari Polri
Mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok tersebut akhirnya tumbang. Bukan hanya tak terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok bahkan harus mendekam dalam tahanan.
"Pola yang sama kemudian menjadi strategi jitu yang kemudian digunakan di daerah lain. Ini yang saya bilang butterfly effect, efek kupu-kupu dari Pilkada Jakarta 2017," ucapnya.
BACA JUGA: Dianggap Pahlawan Rakyat, Ahok Bakal Jadi Anak Emas
Setelah berhasil menumbangkan Ahok, gerakan kelompok-kelompok tersebut kata Boni, kemudian makin liar.
Mereka semakin kreatif menciptakan isu-isu palsu seperti PKI, Anti Islam, gelombang imigran Cina, dan sebagainya.
Untung menjelang Pemilu 2019, Polri bersama BIN dan TNI akhirnya melakukan respons serius. Saracen tertangkap, lalu yang terakhir MCA.
Kemudian publik sadar bahwa gerakan yang dirancang bukan suara rakyat yang sejati.
"Karena itu, penangkapan kelompok MCA sangat positif untuk menjaga demokrasi dan keberlangsungan Pilkada 2018 dan Pilpres/Pemilu 2019," pungkas Boni.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Dikabarkan Mau Comeback, Ini Respons Habib Novel
Redaktur & Reporter : Ken Girsang