Ahok Tambah 9 Pengawal Bertubuh Tegap Dilengkapi Senpi

Sabtu, 20 September 2014 – 10:01 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sepak terjang Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang kerap berkonfrontasi disinyalir membuat keselamatan jiwanya terancam. Tidak mau ambil risiko, mantan Politisi Gerindra yang sebentar lagi naik pangkat menjadi Gubernur DKI ini pun, menambah jumlah pengawal pribadi (Walpri) empat kali lipat dari sebelumnya. Tambahan pengawal itu berasal dari kepolisian.

Jika dulu Basuki hanya dijaga 3 pengawal pribadi, saat ini ada 12 pengawal bertubuh tegap dengan senjata api lengkap yang selalu berada di sekelilingnya.

BACA JUGA: Tepis Kebakaran Gudang Arsip ESDM Terkait Kasus Jero Wacik

"Benar ada penambahan pengawal baru," ujar pejabat yang akrab disapa Ahok itu, kemarin (19/9).

Namun begitu, Ahok membantah, penambahan pengawal itu karena jiwanya terancam, usai pengunduran dirinya dari Partai Gerindra. Ahok juga menepis, adanya ancaman terkait pernyataannya yang telah menyinggung beberapa pihak dan membuat merah kuping beberapa kalangan, seperti DPRD serta kader partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih.

BACA JUGA: Tiga Staf Biro Umum ESDM jadi Saksi Kebakaran Gudang Arsip

"Tidak ada hubungannya dengan mundurnya saya dari Partai Gerindra," ucap Ahok juga dengan santai.

Menurutnya lagi, penambahan pengawalan memang diperlukan. Terutama penambahan pengawal yang beragama Katolik, sehingga saat pengawal yang beragama muslim salat Jumat, tetap ada yang menjaga dirinya.

BACA JUGA: DKI Hibahkan Truk Sampah ke Pemkot Bekasi

"Penambahan ini juga bukan permintaan saya kok. Tapi sebagai prosedur, karena nanti saya akan naik jadi Gubernur DKI," jelasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH KLN), Heru Budi Hartono menjelaskan alasan penambahan pengawalan bagi Wakil Gubernur DKI karena kegiatan Ahok saat ini lebih banyak dibanding sebelumnya.

"Penggunaan pengawal juga hak prerogatif yang didapatkan pimpinan Ibu Kota," terangnya.

Heru yang juga menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara mengakui sebenarnya tidak ada standar operasional prosedur (SOP) pengamanan untuk Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan maka ada inisiatif penambahan pengawalan untuk Ahok.

"Untuk jumlahnya pun disesuaikan dengan tingkat kenyamanan serta kondisi pimpinan," ucapnya lagi.

Diungkapkan Heru juga, pengawal pribadi tersebut masing-masing dilengkapi dengan senjata api. Namun sekali lagi, dia menegaskan senjata itu bukan karena ada ancaman. Semuanya semata-mata karena mobilitas Ahok yang tinggi.

"Beliau sedikitnya harus hadir di tiga lokasi tiap harinya. Pada suatu hari, Pak Wagub pernah menghadiri acara pagi di Jakarta Utara dan 2 jam kemudian sudah harus ada di Jakarta Selatan," paparnya juga.

Sedangkan Pengamat Politik dan Perkotaan, Sugiyanto memiliki pandangan berbeda terkait penambahan pengawal pribadi Basuki tersebut. Menurutnya, penambahan pengawal bersenjata bagi Ahok hingga empat kali lipat, kemungkinan besar karena adanya ancaman terhadap diri mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ancaman kepada Ahok bukan hal aneh, sebab melihat berbagai pernyataan yang bersangkutan, yang selalu membuka konfrontasi dengan berbagai pihak.

"Sebut saja konfrontasi Ahok dengan anggota DPRD Lulung Lunggana, lalu dengan Partai Gerindra, Menpora Roy Suryo, dan masih banyak yang lainnya. Hal ini membuat Ahok merasa terancam, dan berusaha memproteksi dirinya," jelas Sugiyanto.

Karena itu, dia menyarankan Ahok mulai mengurangi sikap konfrontasinya tersebut. Bahkan jika bisa mengubah diri menjadi lebih santun.

"Seharusnya Ahok bisa mencontoh Jokowi. Karena kesantunannya, Jokowi yang saat ini menjadi Presiden, justru lebih memilih pengurangan jumlah Paspampres, untuk mengawalnya. Itu karena Jokowi merasa tidak punya musuh," cetusnya. (wok)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kendaraan Tabrakan, 4 Tewas di Tol Jagorawi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler