Ahok Ungkap Borok Operasional Bus Jemputan PNS DKI

Jumat, 22 Januari 2016 – 15:00 WIB
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Operasional bus jemputan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI dihapuskan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, penghapusan itu dilakukan karena ada kecurangan terkait operasional bus tersebut.

"Kalau ada yang penumpang biasa naik, boleh enggak? Boleh, dipungutin duit," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Jumat (22/1).

BACA JUGA: Ahok: Bus Jemputan PNS DKI Akan Dijadikan Angkutan Umum

Selain itu, Ahok mengatakan, pemberian operasional bus jemputan dijadikan alasan PNS DKI untuk pulang lebih cepat. PNS sebenarnya baru diizinkan pulang pada pukul 16.00 WIB.

Namun, PNS kebanyakan sudah bersiap-siap dan ngantri absen pulang pada 15.30 WIB. Sebab, bus jemputan berangkat pada pukul 16.00 WIB.

BACA JUGA: Ahok: Seru Kan!, Lulung Meringankan, Saya Mau Memberatkan

"Jadi selalu alasan tidak mau kerja lagi karena busnya akan berangkat," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Selain itu, Ahok menyatakan, dirinya mendapat laporan bahwa PNS muda dibully oleh PNS yang lebih senior ketika memanfaatkan operasional bus jemputan.

BACA JUGA: Ini Sebabnya Bekasi Identik dengan Terorisme

"Udah kayak geng membership, yang PNS muda dibully di dalam bus sama yang udah duduk. Mereka merasa kursi punya dia," tutur Ahok.

Kemudian, Ahok menyatakan, ada iuran tiap bulan yang besarnya Rp 75 ribu-Rp 100 ribu. "Ini kan brengseknya luar biasa nih, ada iuran bulanan," ungkapnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota Ormas Bikin Rusuh di Diskotik Medika : Pakai Mic DJ Maki-maki Pengunjung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler