Ahokers Salah jika Nilai Pilihan Jokowi Bentuk Pengkhianatan

Senin, 20 Agustus 2018 – 23:05 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Idil Akbar menilai pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahokers seharusnya tidak terpengaruh dengan keputusan Joko Widodo menggandeng Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang mendampinginya.

Pasalnya, ahokers selama ini cenderung dipersepsikan sebagai pendukung Jokowi. Karena antara Ahok dan Jokowi memiliki kemiripan. Yaitu, sama-sama pekerja keras, peduli rakyat kecil dan memiliki kapasitas untuk memimpin Indonesia yang lebih baik.

BACA JUGA: Sepertinya SBY Mau Menang Banyak, Tapi Ogah Berbagi

“Saya kira kalau selama ini mereka merasa pilihannya ke Jokowi, maka seharusnya tak terpengaruh dengan siapapun yang dipilih sebagai cawapres pendamping Jokowi,” ujar Idil kepada JPNN, Senin (20/8).

Menurut pengajar di Universitas Padjajaran ini, justru menjadi blunder atau salah jika ahokers menganggap langkah Jokowi memilih Ma'ruf bentuk pengkhianatan. Karena walau bagaimanapun, Jokowi dan parpol pengusung mempertimbangkan banyak hal dalam memilih cawapres.

BACA JUGA: Kecurigaan soal Sandi Lebih Dominan ketimbang Kejutan

“Kalau mereka menganggap pengkhianatan, artinya selama ini mereka hanya menilai Ahok yang pantas dalam konteks politik apa pun. Ini tentu sangat keliru,” ucapnya.

Selain itu, kata Idil, ahokers juga perlu menyadari bahwa tak bisa pemikiran sebuah kelompok dipaksakan untuk urusan memimpin negara. Apalagi untuk memimpin Indonesia yang sangat beragam dan terdiri dari banyak suku, agama dan ras.

BACA JUGA: Nama-nama Beken Masuk di Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf

“Kalau mereka melihat Jokowi selama ini punya kapasitas, kecerdasan, maka harus tetap dukung. Jadi tak kemudian menilai keputusan Jokowi harus tetap sejalan dengan pemikiran mereka," katanya.

Sebagaimana diketahui, Ahok menjadi terpidana penistaan agama setelah sebelumnya ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait pernyataan Gubernur ke-15 DKI Jakarta itu soal Surah Almaidah jelang Pilkada DKi 2017. Saat itu, Ma’ruf Amin yang juga ketua umum MUI menjadi saksi memberatkan bagi Ahok.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terinspirasi Jokowi, Sekjen Partai KIK Naik Moge ke KPU


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler