AHY: Kalau Ini Terjadi, Mereka Semua Mengkhianati Amanat Reformasi 

Minggu, 17 April 2022 – 20:05 WIB
Dokumentasi - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memakai serban dari takmir Masjid Agung Demak, Kamis (7/4). Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) wacana penundaan Pemilu 2024 tidak boleh disukseskan, terlebih lagi apabila melalui amendemen UUD NRI 1945.

Putra Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengatakan apabila penundaan pemilu disahkan melalui aturan, maka bakal muncul kotak pandora. 

BACA JUGA: AHY Bicara tentang Capres di Pemilu 2024, Dia Bilang Begini

Dia mencontohkan penyuksesan wacana penundaan pemilu bakal memicu upaya menghidupkan isu presiden tiga hingga empat pariode, bahkan jabatan pemimpin Indonesia seumur hidup.

"Ini yang lebih bahaya dan tentunya kami tidak ingin itu terjadi. Kalau ini terjadi, artinya mereka semua mengkhianati amanat reformasi," kata AHY saat berpidato di acara Malam Silaturahmi dan Kontemplasi di Jakarta, Minggu (17/4).

BACA JUGA: Bamsoet: Tidak Ada Alasan Goreng Isu Penundaan Pemilu

Berkaca dari situ, kata dia, Partai Demokrat sejak awal menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan pelanggengan kekuasaan. 

"Itu semua permufakatan jahat yang dilakukan segelintir elite tertentu, melanggengkan kekuasaan dengan berbagai cara," lanjut AHY.

BACA JUGA: PPP Pasang Target Ulangi Kejayaan Pemilu 2004

Meski begitu, mantan perwira TNI itu mengapresiasi sejumlah klarifikasi dari pemerintah menyikapi isu penundaan Pemilu 2024 yang melegakan rakyat.

Hanya saja, kata AHY, klarifikasi dari pemerintah politik dilakukan terlambat. Berbagai protes dari rakyat sudah muncul setelah isu penundaan pemilu dihidupkan.

"Kami apresiasi, tetapi disayangkan kenapa klarifikasi baru muncul setelah timbul kegelisahan, kemarahan, dan kekisruhan rakyat di sana sini," kata AHY. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler