AHY Ketemu Jokowi, BPN Minta Partai Demokrat Lebih Transparan

Jumat, 03 Mei 2019 – 13:14 WIB
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Sabik Aji Taufan/JawaPos.com)

jpnn.com, JAKARTA - Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memenuhi undangan silaturahmi dari Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (2/5) kemarin.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan pertemuan antara dua pihak yang berseberangan setelah pelaksanaan pemilu merupakan hal biasa. Sebab, pada hakikatnya, persaingan dan kontestasi telah usai.

BACA JUGA: Rekomendasi Ijtimak Ulama III Dianggap Memanas-manasi Umat

Apakah itu berarti Partai Demokrat akan masuk koalisi pemerintah? Moeldoko belum memastikan. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah selalu membuka diri. ’’Yang pasti menyambut baik,” ujarnya.

Moeldoko mengakui, dari segi komposisi, sebetulnya koalisi pemerintah yang saat ini mencapai 60 persen kursi DPR sudah cukup. Namun, menurut dia, semakin besar koalisi akan semakin kuat. Dengan begitu, pemerintahan bisa berjalan efektif. ’’Kalau bisa (koalisi, Red) di atas 80, kenapa harus 60,” selorohnya.

BACA JUGA: Batal Jenguk Bu Ani, Pak Prabowo Mengambek Lantaran AHY Ketemu Jokowi ya?

Hingga kini, dua partai yang membangun komunikasi dengan koalisi pemerintah adalah PAN dan Demokrat. Padahal, dua partai tersebut termasuk barisan koalisi pendukung Prabowo-Sandi.

(Bacalah: Batal Jenguk Bu Ani, Pak Prabowo Mengambek Lantaran AHY Ketemu Jokowi ya?)

BACA JUGA: AHY Merapat ke Istana, Kubu Jokowi Incar Koalisi Gemuk

Meski demikian, mantan panglima TNI itu mengakui, untuk sampai posisi 80 persen, butuh komunikasi politik lebih jauh. Tak hanya dengan pihak yang ingin dirangkul, tetapi juga dengan pembicaraan di internal. Sebab, yang selama ini berjuang dalam pemenangan pilpres adalah koalisi di internal.

Namun, Moeldoko optimistis, seiring berjalannya waktu, akan ditemukan solusi dan keseimbangan politik yang tepat. ’’Sekali lagi, perlu dicari jalan terbaik bagaimana membangun koalisi yang semua pihak menerima dan pemerintah menjadi sangat efektif,” terang pria asal Jawa Timur tersebut.

Sementara itu, pertemuan AHY dengan Jokowi berlangsung setelah presiden pulang dari kunjungan kerja ke Jawa Timur. AHY tiba di istana pukul 15.44 menggunakan mobil Toyota Land Cruiser hitam dengan nomor polisi B 2024 AHY.

Pertemuan dimulai pukul 16.15 dan berlangsung sekitar 30 menit. Setelah pertemuan, AHY mengatakan, kedatangannya ke istana untuk memenuhi undangan silaturahmi Presiden Jokowi. ’’Setelah kesibukan beliau dan kami juga di lapangan selama delapan bulan terakhir ini,” ujarnya.

AHY menambahkan, pada prinsipnya, dirinya dan Jokowi memiliki semangat yang sama untuk membangun Indonesia. Karena itu, diperlukan kesempatan untuk saling bertukar pikiran. ’’Komunikasi itu tidak harus selalu berbicara tentang politik secara pragmatis, tetapi juga hal-hal besar lain,” imbuhnya.

(Baca Juga: Jokowi - AHY Tampak Akrab Banget, Gerindra Apa Kabar?)

AHY meminta semua pihak menjaga suasana damai pasca pemungutan suara 17 April lalu. Dia juga mengajak masyarakat menunggu proses rekapitulasi suara yang dilakukan KPU. Apalagi, proses pemilu tahun ini mengorbankan banyak petugas. ’’Mudah-mudahan paling akhir nanti, 22 Mei, kita bisa menerima apa pun hasil yang akan dijelaskan oleh KPU,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin enggan berkomentar jauh terkait potensi partainya merapat ke kubu pemerintah. Menurut dia, apa yang disampaikan AHY sudah sangat jelas. ’’Jangan saya menambah dan mengurangi. Itu sudah disaksikan dan didengarkan. Biarkan apa adanya dicerna. Sangat terukur apa yang disampaikan AHY,” ujarnya.

Bagaimana respons Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi melihat manuver politik AHY? Jubir BPN Andre Rosiade menyatakan menghormati keputusan AHY. 

Kendati masih berada di barisan pendukung Prabowo-Sandi, BPN memang tidak melarang anggota koalisinya untuk bertemu siapa-siapa. ’’Setiap orang punya hak untuk bertemu dengan siapa pun. Kami tidak melarang, dan akan kami hormati,’’ ujarnya kemarin (2/5).

Andre menjelaskan, pihaknya tidak akan mempertanyakan komitmen Partai Demokrat dalam koalisi. Selama ini, mereka memang tidak pernah goyah ketika masuk di koalisi Adil dan Makmur Prabowo-Sandi.

Namun, Andre berharap Partai Demokrat bisa menyampaikan secara transparan materi pembicaraan AHY dengan Jokowi. ’’Agar tidak menjadi bahan goreng-gorengan pihak yang tidak bertanggung jawab,’’ imbuhnya. (far/bin/c17/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Undang AHY, Prabowo Pengin Temui SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler