jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut menyatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono tidak perlu banyak bicara soal pemerintah yang disebut gunting pita.
Hal itu disampaikan Ruhut merespons sambutan AHY dalam Rapimnas Demokrat di Jakarta Convention Centre (JCC) Jumat (15/9).
BACA JUGA: Oknum Polisi Pemukul Prajurit TNI di Palembang Diperiksa Psikolog, Oh Ternyata
"Apa pun infrastruktur, kalau belum finishing masih jauh, yang dia katakan tinggal gunting pita itu sudah finishing enggak? dia mengerti enggak tentang bangunan?. Belum finishing jangan banyak omong, jangan banyak bacot," kata Ruhut kepada JPNN.com, Sabtu (17/9)
Dia justru menyebutkan Presiden Joko Widodo ialah orang yang baik. Pasalnya ingin melanjutkan mega proyek Hambalang yang mangkrak di rezim SBY.
BACA JUGA: Pesan Ruhut Sitompul untuk Demokrat: Jangan Cengeng, Jadilah Petarung
"Buktinya itu Hambalang. Hambalang itu mau dibenahi oleh Pak Jokowi. Dia sudah datang ke sana, tetapi sudah terlalu parah hancurnya, merampok berapa triliunnya, kan itu. Jadi, sudahlah tidak perlu cengeng, itu pesan saya, ya," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyinggung soal pemerintah yang hanya gunting pita melanjutkan pembangunan proyek rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Pria Ini Sudah Ditangkap Polisi, Kakinya Ditembak, Lihat Tampangnya
Dia menyebutkan banyak proyek yang sudah direncanakan dan mulai dibangun pada periode kedua SBY.
"Banyak yang tinggal dan sudah 70 persen bahkan tinggal 90 persen tinggal gunting pita. Setahun gunting pita kira-kira masuk akal enggak," kata AHY.
Putra sulung SBY itu juga menyatakan dia tidak meminta pihak lain untuk mengapresiasi rezim SBY.
BACA JUGA: Aipda Rudi Suryanto Resmi Dipecat dari Polri, Pangkat dan Seragam Dicopot, Lihat
"Ya, kita enggak perlu juga diapresiasi, tetapi jangan mengatakan 'ini kehebatan kita, satu tahun gunting pita'. Itu namanya claiming sesuatu yang, ya, kadang-kadang saya speechless," lanjutnya.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra