AIBI Sebut Pendidikan dan Penegakan Hukum Jadi Kunci Indonesia Emas 2045

Senin, 16 September 2024 – 00:51 WIB
Sekretaris Jenderal AIBI Kiwi Aliwarga. Foto: dokumentasi AIBI

jpnn.com, JAKARTA - Asoisasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menilai pendidikan dan penegakan hukum menjadi kunci penting untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Target Indonesia Emas 2045 telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJMN) 2025-2045 dengan sasaran utama pendapatan per kapita setara dengan negara maju, kemiskinan 0 persen, dan ketimpangan berkurang serta posisi kuat di kancah global serta sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

BACA JUGA: Rembuk Pemuda Konsisten Menjadi Konsolidator dan Kapal Besar Menuju Indonesia Emas

Sekretaris Jenderal AIBI Kiwi Aliwarga mengatakan pihaknya melihat tren saat ini prioritas kemajuan SDM dan penegakkan hukum sudah benar, tetapi pelaksanaannya masih belum sesuai dengan harapan.

“Jika bangsa kita bisa segera melakukan alignment untuk menciptakan SDM andal -bukan hanya mencetak para pekerja, tapi lebih balanced skills and expertise dan juga menjunjung tinggi hukum, maka Indonesia bisa memetik optimum benefit dari Indonesia Emas 2045,” ucap Kiwi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9).

BACA JUGA: GP Ansor Dukung Indonesia Emas 2045 Lewat Program Unggulan BISA

Pendiri UMG Idealab itu menuturkan target tersebut hanya akan menjadi slogan kosong yang akan membuat Indonesia terperosok menjadi 3rd World dan bukan sebagai bangsa besar dunia yang memberikan kontribusi positif bagi dunia.

Selain itu, menurutnya, tantangan besar di depan mata harus dihadapi pemerintahan berikutnya (Prabowo-Gibran).

BACA JUGA: Nyaris 10 Juta Gen Z Menganggur Jadi Tantangan Indonesia Emas 2045

Salah satunya utang yang cukup besar dan akan jatuh tempo.

“Negara yang sehat bisa membayar kewajibannya dan membangun negara dan orang-orangnya,” kata dia.

Permasalahan lainnya, lanjutnya, adalah pendidikan yang dimulai dari makan sehat dan bergizi.

“Ini ide bagus, tapi pelaksanaannya tidak bisa tersentralisasi dan harus elaborasi kearifan dan elemen lokal untuk menunjang perekonomian daerah dan juga mengenalkan makanan-makanan asli daerah agar ketahanan pangan terjaga," tuturnya.

Pria yang sedang menyelesaikan program doktor Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia (UI) itu berharap agar Indonesia menjadi salah satu negara berteknologi maju terutama dalam bidang, smart logistic, teknologi pertahanan mencakup siber, teknologi kesehatan dengan kearifan lokal, teknologi agro untuk ketahanan pangan, dan teknologi komunikasi, dan kecerdasan buatan (AI).

“Indonesia harus menjadi player dan bukan hanya user atas teknologi pihak atau negara lain,” jelas Kiwi.

Dia berkomitmen UMG Idealab akan terus melakukan inovasi dengan membangun perusahaan rintisan atau startup (venture builder).

Inovasi dengan solusi teknologi kemasyarakatan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, kesenjangan pendapatan, dan menaikkan kelas usaha mikro dan kecil (UMK) dengan teknologi agar dapat menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif di level global.

Sekitar 30 persen startup yang dikembangkan Idealab sudah mencetak profit, 30 persen startup dalam prosess menuju profitabilitas sekitar 1-2 tahun lagi, dan sisanya akan sulit untuk mencapai profitabilitas. (mcr4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UAG Luluskan Sarjana Berkarakter, Siapkan Pemimpin Indonesia Emas 2045


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler