jpnn.com - BATAM - Aiptu Yudika Manao, anggota Polresta Barelang yang meninggal karena diduga bunuh diri akhirnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Seitamiang, Batam, Sabtu (15/11) sekitar pukul 14.00 WIB. Pemakaman itu diwarnai tangis pilu keluarga dan sahabat almarhum.
Istri Yudika, Susilawati sempat pingsan saat jenazah suaminya dimasukan ke dalam liang lahat. Awal tiba di pemakaman, Susilawati bersama tiga anaknya terlihat bersedih sehingga tak terlihat mengucapkan kata sepatah pun.
BACA JUGA: Berharap Muncul Anton Medan yang Baru
Namun, saat jenazah sang suami diturunkan ke liang lahat, Susilawati maju ke depan seraya menangis keras sambil berkata "Selamat jalan, Pak. Tuhan beserta kita," ujarnya.
Usai mengucapkan kata perpisahan itu, Susilawati terlukai lemas dan jatuh pingsan. Tiga anaknya juga tampak menangis terseduh.
BACA JUGA: Anak Temukan Ayah Tewas Bersimbah Darah
Keluarga dan beberapa anggota polisi lain langsung membopong Susilawati ke mobil polisi untuk dibaringkan. "Yang sabar ya, Bu, semua ini ada hikmahnya," ujar seorang anggota polisi kepada keluarga korban lainnya yang ikut menangis melihat Susilawati pingsan.
Kabag Sumda Polresta Barelang, Kompol M Tahang Aka yang hadir dalam prosesi pemakaman itu menyampaikan rasa turut berduka yang sebesarnya kepada keluarga Yudika. "Dari kepolisian kami secara resmi menyerahkan jasad Aiptu Yudika ke bumi pertiwi ini. Kami turut berduka atas meninggalnya salah satu anggota terbaik kami ini," ujar kata Tahang saat mewakili Kapolresta Barelang, AKBP Asep Safrudin untuk menyampaikan kata sambutan.
BACA JUGA: Salvo Antar Aiptu Yudika ke Peristirahatan Terakhir
Seperti diberitakan sebelumnya, Yudika mengakhiri hidupnya dengan cara menembak keningnya sendiri di dalam mobil Ford Ranger BP 9228 FY miliknya, Kamis (13/11) siang. Dari hasil otopsi di kening polisi kelahiran 29 Agustus 1970 itu ditemukan sebutir peluru yang menembus otaknya.(eja/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Mobdin Lawas Jadi Rebutan
Redaktur : Tim Redaksi