jpnn.com - BINJAI - Warga Dusun Sumber Rejo, Desa Perhiasan, Kec. Selesai mendadak heboh, Sabtu (15/11) pagi. Seorang warga mereka bernama M. Syarif ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya. Di ulu hati pria paruh baya ini terdapat luka tikaman. Orang yang pertama kali menemukan korban anak bungsunya, Anugrah alias Jaka (9).
Informasi yang dihimpun Pos Metro Medan (Grup JPNN) pagi itu sekitar pukul 08.00 Wib, Jaka bangun tidur lalu keluar kamar hendak ke kamar mandi. Namun, ketika melintasi ruang tamu, bungsu dari lima bersaudara ini mendapati ayahnya tergeletak dalam posisi telungkup bersimbah darah. Seketika itu juga Jaka bergegas ke luar rumah untuk meminta tolong kepada tetangga.
BACA JUGA: Salvo Antar Aiptu Yudika ke Peristirahatan Terakhir
Mendengar keterangan Jaka, beberapa jiran (tetangga) bergegas ke rumahnya. Warga juga menghubungi Kepala Dusun, Ponisan (49) yang diteruskan ke polisi.
"Ketika kami temukan memang sudah tidak bernyawa lagi. Barang-barang juga masih terlihat utuh demikian juga dengan uang Rp4 juta dalam lemari," ujar Ponisan sembari menyebutkan, rumah tersebut hanya dihuni oleh Syarif dan Jaka. Sedangkan istri dan 4 anak korban yang lain, tinggal di tempat lain karena ada persoalan keluarga.
BACA JUGA: Puluhan Mobdin Lawas Jadi Rebutan
Dalam keterangannya kepada penyidik, Jaka menyebutkan kalau kondisi rumah Jumat (14/11) malam, baik-baik saja. Begitu juga dengan ayahnya. Karena lelah, Jaka akhirnya masuk ke kamarnya sekira pukul 20.30 WIB dan tertidur pulas. Selama berada di kamar, dirinya mengaku sama sekali tidak ada mendengar suara gaduh di kamar ayahnya maupun di ruang tamu.
Hal senada disampaikan tetangga korban. Dikatakan, mereka sama sekali tidak ada melihat atau pun mendengar suara-suara mencurigakan dari rumah Syarif. Karena itu pula, mereka sangat terkejut begitu mendapat kabar korban tewas dibunuh.
BACA JUGA: Gubernur Sumsel Klaim Didukung Kemenhub Bangun Sejumlah Bandara
Anak korban lainnya, Baskita Lestari yang juga sempat diperiksa polisi sebagai saksi, mengungkapkan kalau seminggu lalu korban baru menjual 10 ekor lembu. Hanya saja, dirinya tidak mengetahui untuk apa uang hasil penjualan tersebut. Tidak hanya itu, dia juga menyebutkan sama sekali tak tahu dimana uang hasil penjualan ternak tersebut.
Ketidaktahuannya karena sejak lama dirinya tinggal bersama kakak sulung mereka, Giana (29) yang berada sekitar 10 kilometer dari rumah korban atau beda dusun.
Kapolsek Selesai, AKP Edwar Silaban yang turun langsung ke lokasi kejadian, memimpin evakuasi dan mengindentifikasi korban guna mencari bukti-bukti. Hingga kemarin, penyidik masih meminta keterangan tiga orang saksi yakni Jaka dan kakaknya, Baskita Lestari alias Tari (anak keempat korban), serta kepala dusun.
Dikatakannya, berdasarkan keterangan ketiga saksi, ada sedikit titik terang dugaan siapa pelaku pembunuh Syarif. Walau enggan menyebutkan identitas orang yang terduga sebagai pelaku, AKP Edwar terlihat yakin atas keterlibatan orang dekat.
Hasil olah TKP kunci pintu rumah korban sama sekali tak rusak. Selain itu, sejumlah uang di dalam lemari juga masih utuh meski kamar korban sudah dalam kondisi terbuka.
“Berdasarkan saksi-saksi dan olah Tempat Kejadian Perkara, pelaku diduga kuat orang dekat. Dugaan itu muncul karena hanya orang terdekat yang bisa masuk. Tapi untuk motif pembunuhan masih terus kita dalami, hingga nantinya kita pastikan dan amankan pelakunya," terangnya. (bam/ras)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penato Klasik Mentawai Beraksi di Kuta Bali
Redaktur : Tim Redaksi