Air Ciliwung Dapat Digunakan Sebagai Sumber Air Bersih PAM Jaya dan Tirta Kahuripan

Kamis, 04 Agustus 2022 – 23:58 WIB
Pemerhati Sungai Ciliwung dan Hutan Kota dari Universitas Indonesia Rasanto Adi. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati Sungai Ciliwung dan Hutan Kota dari Universitas Indonesia Rasanto Adi mengatakan kualitas air sungai Ciliwung di beberapa segmen makin membaik. Bahkan dapat digunakan sebagai bahan baku air bersih buat Perusahaan Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya).

“Khusus pada sekmen tengah di Kantor Gerakan Ciliwung Bersih (GCB) kondisi air cukup baik, terlihat begitu sehat, menarik, sepanjang tanggul sungai sudah di mural. Banyak kegiatan positif di GCB seperti sekolah sungai, olah sampah di tempat dan museum biota,” ujar Rasanto Adi pada Kamis (4/8/2022) terkait Hari Sungai yang biasa diperingati 27 Juli itu.

BACA JUGA: Top, Ketum GCB Sebut Kualitas Air Ciliwung Terus Membaik

Rasanto menyampaikan perkembangan menggembirakan terkait sungai Ciliwung. Dia menyebut secara historis sungai Ciliwung mempunyai sejarah peradaban yang berperan besar di masa lalu.

Keberadaan air di sungai Ciiwung, sejak zaman kolonial dari Sunda Kelapa menuju Bogor sudah dijadikan lalu lintas pengangkut segala logistic. Semua melalui sungai Ciliwung.

BACA JUGA: Tim Ekspedisi Menemukan Sungai Ciliwung Dibanjiri Sampah Saset, Bahaya!

Bahkan warga tinggal di sekitar bantaran sungai sudah memanfaatkan airnya untuk minum, cuci dan mandi.

Artinya air sungai Ciliwung bukan akhir-akhir ini saja bisa dimanfatkan. Namun, dalam desakan demografi, pesatnya pertumbuhan segala sektor maka perusahaan air juga turut memanfaatkannya hingga kini.

BACA JUGA: Agus Ardiansyah Terseret Arus Kali Ciliwung, Sempat Teriak Minta Tolong, tetapi

Rasanto Adi mengungkapkan di ruas Jalan Tegar Beriman, Cibinong Bogor, persis di bawah jembatan, perusahaan air minum (PT Tirta Kauripan)/PAM juga mulai memanfaatkan air sungai sebagai bahan baku air minum.

Hulu-Hilir Mulai Tertata

Terkait kualitas air, kata Rasanto, upaya rekan komunitas dan dinas terkait, sudah berupaya cukup maksimal agar air yang mengalir di sungai Ciliwung merupakan sumber kehidupan semua makhluk hidup.

Rasanto juga membenarkan pernyataan Ditjen PPKL Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (KLHK) tahun lalu bahwa kualitas air Ciliwung di beberapa segmen sudah membaik.

Sebab, KLHK sudah melakukan verifikasi dan laboratorium yang terakredinasi.

Menurut Rasanto, dari hulu hingga-hilir Ciliwung sudah tertata apik. Banyak pecinta/komunitas di setiap sekmen mampu melakukan orientasi demi kelestarian flora & fauna.

Meskipun secara umum sungai Ciliwung memang masih jadi banyak perbincangan di ibu kota DKI khususnya, karena secara zonasi DKI terlintasi kisaran sepanjang 26 km, namun secara utuh Ciliwung kisaran 126 km, dari titik nol di puncak menuju muara /laut.

Mengenai dinamika air sungai, menurut Rasanto di kala musim kemarau, Ciliwung airnya jernih, tampak sekali bebatuan di dasarnya.

Namun, di musim hujan/banjir, tentu dari sub Das /anak sungai membawa material segala macam yang terbawa hingga masuk pada sungai Ciliwung. Ini hal lazim dan tidak perlu dipermasalahkan.

“Di ruas Lenteng Agung, sungguh luar biasa, di sana sudah berbagai lomba keindahan, menata taman di sepanjang bantaran sungai,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum GCB Peni Susanti Moerpratomo dalam kaitan Hari Sungai 27 Juli lalu juga mengungkapkan kualitas atau mutu air sungai Ciliwung kini berada pada level dua, yang bisa menjadi bahan baku air minum.

Dengan begitu, munculnya kembali biota/flora dan fauna Ciliwung, yang dulu hanya ikan sapu-sapu sekarang sudah ada ikan baung, lobster biru dan lain-lain.

“Perusahaan Air Minum atau PAM Jaya juga membuka kembali instalasi 500 liter/detik dengan 16 ribu sambungan untuk masyarakat,” ungkap Peni, Jumat (29/7/2022).(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler