jpnn.com, JAKARTA - URIN atau air kencing merupakan kotoran yang dikeluarkan tubuh dalam bentuk cairan.
Warna air kencing berbeda-beda. Jika Anda cukup mengonsumsi air atau cairan, maka warna air kencing kamu akan berwarna bening.
BACA JUGA: Ilmuwan China Bikin Gigi dari Air Kencing
Banyak hal yang bisa memengaruhi warna urin. Sebagian besar tidak berbahaya, tetapi perubahan warna terkadang bisa menandakan masalah kesehatan.
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Medicalnewstoday.
BACA JUGA: Ilmuwan Ciptakan Batu Bata Dari Air Kencing Manusia
1. Dehidrasi
Urine berwarna gelap biasanya merupakan tanda dehidrasi.
BACA JUGA: Nekat Banget, Pria Ini Jual Air Kencing Kuda
Dehidrasi terjadi ketika tubuh kekurangan air. Anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan orang yang hidup dengan penyakit parah, seperti kanker, lebih rentan terhadap dehidrasi.
Dalam kebanyakan kasus, Anda bisa mengatasi dehidrasi dengan minum lebih banyak cairan bening, seperti air dan teh herbal.
2. Makanan, minuman, atau obat-obatan
Beberapa makanan dan minuman bisa menyebabkan perubahan warna atau bau urin.
Bit dan blackberry bisa mengubah urin menjadi merah dan memakan rhubarb bisa menghasilkan warna coklat tua atau seperti teh.
Beberapa obat juga bisa menyebabkan perubahan warna urin seperti senna, chlorpromazine, dan thioridazine yang mengakibatkan urin berwarna merah.
Kemudian ada rifampisin, warfarin, dan phenazopyridine menghasilkan urin berwarna oranye.
3. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik bisa menyebabkan kelelahan dan sakit kepala.
Sel darah merah berkembang di sumsum tulang. Tubuh biasanya menghancurkan sel darah merah tua atau rusak di limpa dalam proses yang disebut hemolisis.
Ketika tubuh secara keliru menghancurkan terlalu banyak sel darah merah, seseorang mungkin mengalami anemia hemolitik.
Kelainan darah genetik, seperti penyakit sel sabit atau talasemia, juga bisa menyebabkan anemia hemolitik.
Ini juga merupakan efek samping potensial dari beberapa obat dan kadang-kadang bisa terjadi setelah transfusi darah.
4. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri masuk ke kandung kemih, biasanya melalui uretra.
Wanita cenderung mengembangkan ISK lebih sering daripada pria, dan banyak orang mengenalnya sebagai infeksi kandung kemih atau sistitis.
5. Hepatitis C
Virus hepatitis C (HCV) menyebabkan infeksi hati. Ini memiliki sedikit gejala selama tahap awal, sehingga banyak orang tidak tahu mereka memilikinya sampai kerusakan hati mulai menyebabkan masalah.
Karena memengaruhi cara hati memproses limbah, HCV bisa menyebabkan urin berwarna gelap.
Faktor risiko lain termasuk berbagi jarum suntik, berhubungan seks tanpa kondom dengan orang yang memiliki HCV, dan menerima tato menggunakan peralatan yang tidak steril.
Jika gejala memang terjadi, biasanya muncul dalam waktu 2 minggu hingga 6 bulan setelah terpapar virus.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany