Air pun Dicuri Israel

Rabu, 28 Oktober 2009 – 06:48 WIB
ANTRI - Anak-anak Palestina dari desa Kofor Qaddoum, sebelah timur Tepi Barat, tampak antri mengambil air dari salah satu pusat penampungan. Foto: Khaleel Reash/MaanImages.
AUJA - Satu lagi kejahatan Israel diungkap ke publikKemarin (27/10), lembaga Amnesti Internasional (AI) mengecam kebijakan air bersih yang diterapkan negeri Yahudi tersebut

BACA JUGA: Enam Bulan Terparah bagi Koran AS

Karena selama dua tahun terakhir, sistem pengaturan air bersih yang menjadi bagian dari Kesepakatan Oslo 1993 itu, telah melahirkan kekeringan di Tepi Barat, Palestina.

Lembaga non-profit yang bermarkas di Kota London, Inggris tersebut, merilis laporan setebal 112 halaman tentang monopoli air Israel
"Kebijakan diskriminatif Israel di wilayah Palestina yang mereka diami merupakan penyebab utama ketimpangan akses air bersih di Israel dan Palestina," terang organisasi non-pemerintah yang dipimpin Irene Khan tersebut dalam pernyataan resminya.

Lebih lanjut, AI menguraikan bahwa Israel hanya membagi sangat sedikit air bersih untuk Palestina, dari sumber air yang seharusnya dipakai bersama

BACA JUGA: Penyerbuan Al-Aqsa Dikecam

Menurut AI yang meluangkan waktu untuk melakukan riset di kawasan sengketa itu, sebagian besar sumber air terletak di Tepi Barat
Namun, berkat teknologi canggih dan kebijakan monopolinya, Israel sukses mengalirkan sebagian besar air bersih ke pemukiman mereka yang terletak di Tepi Barat saja.

Sebaliknya, warga Palestina di wilayah yang sama harus hidup dalam kekeringan

BACA JUGA: Oposisi Italia Dicoreng Video Seks

Selain sumber air yang berhak mereka nikmati sudah lama mati, warga Tepi Barat pun tidak bisa dengan mudah menggali sumber air (sumur) baruSebab, penggalian sumur hanya bisa dilakukan atas persetujuan Israel, dan negeri Yahudi itu sangat enggan memberikan izin"Israel sangat membatasi akses warga Palestina untuk mendapatkan air bersih," ujar periset AI, Donatela Robera.

Sumur di kawasan tersebut, konon, baru bisa menghasilkan air bersih jika kedalamannya minimal 500 meterSementara, pemerintah Zionis tidak mengizinkan penggalian dengan kedalaman lebih dari 100 meterMemperbaiki sistem air yang ada pun hanya bisa dilakukan atas restu Israel.

Karena itu, selama dua tahun terakhir, warga Tepi Barat mengandalkan air hujanHampir setiap warga memiliki tangki air yang diletakkan di atap rumah mereka untuk menampung air hujanItupun jika tangki-tangki itu luput dari hantaman rudal IsraelKepada BBC, seorang sumber militer Israel mengatakan bahwa tangki air warga merupakan target latihan tembak yang ideal.

"Setiap hari saya berdoa minta air," ujar Abdullah Naji, penduduk Kota Auja, ibukota Tepi Barat, seperti dikutip AFP, Selasa (27/10).

Sejak dua tahun terakhir, pria 40 tahun itu terpaksa meninggalkan profesi lamanya sebagai petani pisang dan berubah menjadi peternakUntuk memberi makan ternaknya pun, Naji mengandalkan air bersih dan pakan dari Oxfam.

Sejak Mei, saluran air yang mengelilingi Kota Auja kering-kerontangDemikian juga dengan sumber air yang menjadi tumpuan hidup ribuan penduduk Tepi BaratBertolak belakang dengan kekeringan yang melanda jantung Lembah Jordan tersebut, air justru berlimpah-ruah di Israel.

"Persediaan air mereka lebih dari cukup," ujar Naji sambil menunjuk Pemukiman Yitav di sebelah kotanya yang dihuni 175 warga YahudiBaru-baru ini, Israel menggali sumur baru untuk warganya di pemukiman tersebut.

Namun, laporan AI itu dibantah keras oleh IsraelJuru Bicara Pemerintah Israel, Mark Regev, justru menyalahkan Palestina terkait problem air bersih tersebut"Saat ini, konsumsi air Israel jauh lebih sedikit dibanding tahun 1967 silam," ujarnya.

Melalui majalah Israel Today, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa konsumsi air Palestina per harinya mencapai 200 liter - bukan 70 liter seperti yang dilaporkan AISementara, Israel sendiri menurut mereka menggunakan sekitar 400 liter.

Selain itu, Regev juga menyebut Palestina terlalu malas merenovasi fasilitas dan sistem air bersih yang sudah ada"Palestina menerima bantuan miliaran dolarMengapa tidak mereka gunakan untuk restrukturisasi?" cetus Regev.

Terkait izin penggalian sumur, dia juga menyebut pemerintahnya sudah merestui 82 proyekNamun, Palestina hanya merealisasikan 26 proyek sajaAwal tahun ini, Bank Dunia juga melakukan riset senada dengan AI di kawasan yang samaDalam hasil riset yang dipublikasikan beberapa waktu lalu, Bank Dunia menyalahkan Israel dan Palestina terkait problem air bersih yang sudah berlangsung dua tahun tersebut.

"Israel terlalu memonopoli air bersih di kawasan ituTapi, Palestina pun harus memperbaiki manajemen airnya," himbau lembaga internasional itu(hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Bawa Rombongan ke KTT ASEAN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler