jpnn.com - SURABAYA – Maskapai AirAsia mendirikan AirAsia Travel Service Centre (ATSC) Lamongan di kawasan Sidayu, Gresik.
Layanan itu menyasar pelanggan di Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.
BACA JUGA: Rupiah Masih Perkasa!
AirAsia ingin memperkuat jaringan penjualan di wilayah pantai utara (pantura) Jawa.
Direktur Niaga AirAsia Indonesia Andy Adrian Febryanto menyatakan, maskapai asal Malaysia itu memiliki tujuh ATSC Lamongan.
BACA JUGA: Kabar Sangat Buruk Bagi Pelanggan Listrik 450 VA
Yakni, di Semarang, Bandung, Padang, Medan, Surabaya, Malang, dan Lubuk Pakam. Ekspansi ATSC membidik daerah di luar hub (bandara pengumpul).
Sementara itu, sales office AirAsia berada di enam kota yang menjadi destinasi penerbangan.
BACA JUGA: Jokowi: Sebagian Uang di Luar Sudah Masuk Dalam Negeri
Yakni, empat kantor di Jakarta, dua di Bandung, serta masing-masing satu di Surabaya, Medan, Jogjakarta, dan Denpasar.
’’Ke depan kami terus kembangkan keberadaan ATSC,’’ tambahnya.
Minat masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan ke luar negeri sangat tinggi. Buktinya, tingkat keterisian penumpang (load factor) untuk rute penerbangan Surabaya–Kuala Lumpur dengan frekuensi penerbangan tujuh kali sehari melebihi 85 persen.
Adapun load factor rute Surabaya–Penang tercatat 80 persen.
’’Untuk rute Surabaya–Johor Baru, kami masih melakukan edukasi karena di Johor Baru terdapat tempat wisata populer seperti Legoland dan Hello Kity Town,’’ jelas Andy.
Pada semester pertama tahun ini, rata-rata load factor AirAsia di seluruh rute mencapai 82 persen.
Jumlah tersebut bertumbuh 12 persen dibandingkan semester pertama 2015.
’’Target kami hingga akhir tahun minimum 85 persen. Karena memang untuk sejumlah rute terbilang gemuk seperti Jakarta–Bali yang mencapai 100 persen dan Jakarta–Kuala Lumpur 97 persen,’’ papar Andy.
AirAsia hingga kini belum berencana menambah frekuensi penerbangan maupun ekspansi rute baru sampai akhir tahun.
Melemahnya perekonomian yang dirasakan seluruh sektor industri mengganggu rencana bisnis AirAsia.
Karena itu, tahun ini pihaknya memilih memastikan stabilitas pasar lebih dulu. ’’Kemungkinan baru tahun depan kami memulai rencana ekspansi,’’ tuturnya.
Dirut PT Arifin Sidayu Tours & Travel Zainul Arifin mengatakan, setiap hari pihaknya rata-rata memberangkatkan 60 penumpang.
Mayoritas terbang ke Kuala Lumpur. Tingginya permintaan datang dari buruh migran yang bekerja di Malaysia.
’’Kami memfasilitasi perjalanan mereka, mulai penjemputan dari rumah hingga bandara maupun sebaliknya,’’ paparnya. (res/c15/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awasi Pengelolaan Dana Transfer Daerah
Redaktur : Tim Redaksi