AirAsia rute Jakarta-Surabaya mendarat darurat di Denpasar. Penyebabnya, penyebabnya, bandara Juanda diguyur hujan deras akibat cuaca buruk. Tak ingin mengambil resiko, pilot AirAsia akhirnya menggeser destinasi pendaratan ke Ngurah Rai.
Communications Manager AirAsia Indonesia, Audrey Progastama Petriny membenarkan pesawat tersebut pada hari ini sempat mendarat tiba-tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar. Namun, pada pukul 19.00 WIB seluruh penumpang sudah mendarat dengan baik di Bandara Internasional Juanda.
"Pesawat kami memang mengalami kendala saat mau landing (mendarat) di Juanda. Faktor penyebabnya, di bandara tersebut sedang terkena hujan deras akibat cuaca buruk pada hari ini," ucapnya, dihubungi dari Surabaya, Kamis malam.
BACA JUGA: Pilot Diduga Pakai Narkoba, AirAsia: FI Baru Keluar Rumah Sakit
Meski begitu, imbau dia, masyarakat transportasi tidak perlu khawatir dengan kejadian tersebut, karena maskapai penerbangan itu selalu menjunjung tinggi komitmen untuk mengutamakan keselamatan penumpang. Bahkan, siap melakukan segala upaya demi kenyamanan seluruh penumpang.
"Seperti pendaratan mendadak hari ini, kami tetap bertanggung jawab dan menerbangkan seluruh penumpang ke Surabaya dengan selamat. Mereka diterbangkan dengan pesawat yang sama dari Denpasar ke Surabaya, walaupun terpaksa menunggu kondisi cuaca di Bandara Internasional Juanda membaik," tuturnya.
BACA JUGA: Pujian atau Cemoohan? Anas Sebut SBY Layak Jadi Ketum Demokrat
Secara umum, tambah dia, dengan adanya sejumlah kejadian yang menimpa maskapai penerbangan itu maka AirAsia Indonesia menginformasikan bahwa seluruh penerbangan maskapai ke rute domestik dan internasional tetap beroperasi normal.
"Kami tidak pernah mengeluarkan surat yang mengatasnamakan Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Sunu Widyatmoko terkait perubahan jadwal, maupun pembatalan penerbangan. Khususnya setelah hilangnya kontak Pesawat QZ8501 rute Surabaya-Singapura pada hari Minggu lalu (28/12)," tukasnya.
BACA JUGA: Anas: SBY Menang tak Terkenal, Kalah Memalukan
Sementara itu, kata dia, AirAsia memiliki kebijakan untuk memberikan notifikasi kepada seluruh penumpang terkait perubahan maupun pembatalan jadwal penerbangan. Tepatnya, sebelum tanggal efektif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Notifikasi tersebut akan disampaikan melalui telepon, surat elektronik maupun pesan singkat yang dikirim oleh tim pre-flight kami," ujarnya.
Ia melanjutkan, hingga saat ini AirAsia Indonesia melayani penerbangan melalui lima "hub" (bandara penghubung) yang berada di Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, dan Medan. Pada kurun waktu 10 tahun, AirAsia Indonesia telah menerbangkan lebih dari 40 juta penumpang.
"Kini kami menerapkan kebijakan single fleet dengan mengoperasikan 29 unit pesawat yang seluruhnya adalah Airbus A320. Sampai sekarang, kami telah mengoperasikan 33 rute, 21 rute internasional, dan 12 rute domestik," paparnya. (dng/indopos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asumsi Pesta Tahun Baru, 42 Kru Pilot Terjaring Tes Urine di Bali
Redaktur : Tim Redaksi