Anas: SBY Menang tak Terkenal, Kalah Memalukan

Kamis, 01 Januari 2015 – 22:40 WIB
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan ketua umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum membeberkan analisanya soal alasan mengapa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ingin dipilih secara aklamasi sebagai ketum PD dalam Kongres yang rencananya akan dipercepat Februari 2015 nanti.

Hal ini terpantau dari kicauan Anas lewat akun twitternya @anasurbaningrum, Kamis (1/1/2015). Anas mengatakan sebagai incumbent dan mantan presiden, SBY jelas layak menjadi kandidat ketum PD. Tapi soal apakah pantas SBY kembali menjadi ketum, Anas memintanya hal itu ditanya langsung kepada ketua dewan pembina PD tersebut.

BACA JUGA: Asumsi Pesta Tahun Baru, 42 Kru Pilot Terjaring Tes Urine di Bali

"Ada beberapa yang bertanya serius soal apakah SBY masih pantas jadi Ketum Demokrat lagi? Saya jawab, silahkan tanya kepada hati kecilnya Pak SBY. Insyaallah ada jawaban yg otentik," tulis @anasurbaningrum.

Anas mengatakan siapa yang akan jadi Ketum terserah kepada Partai Demokrat sendiri. Karena itu tergantung bagaimana masa depan didefinisikan. Tapi kalau sekarang SBY maju lagi dan dirancang sedemikian rupa untuk aklamasi, tentu ada penjelasannya.

BACA JUGA: Astaga Pilot AirAsia Diduga Pakai Narkoba

"Saya yakin Pak SBY mau jadi Ketum lagi. Tetapi pakai metode diminta oleh para kader secara massif. Mengapa dirancang aklamasi? Kalau bisa aklamasi, maka terjamin untuk menang. Jaminan itu penting," tulisnya dengan tagar #kisahkongres *abah.

Namun, Anas menduga bahwa ada kekhawatiran dari SBY kalau ikut kompetisi terbuka di Kongres PD. Sebab, berbagai kemungkinan bisa terjadi dan pemenangnya bisa tak terduga.

BACA JUGA: Besok Fokus di Bawah Air, Kapal Asing Standby Tunggu Instruksi

"Kalau kompetisi terbuka, Pak SBY akan terkena situasi "menang ora kondhang, kalah wirang".  Artinya: "menang tidak jadi terkenal, tetapi kalah malah memalukan". Situasi yang tidak nyaman," sebut terpidana kasus korupsi proyek Hambalang ini.

Karena itulah, lanjutnya, maka dipilihlah metode penggalangan agar bisa aklamasi. Bahkan Anas juga sudah mendengar kabarnya dukungan untuk SBY digalang pakai surat bermaterai.

"Apakah surat dukungan bermaterai itu bisa menjadi garansi politik? Kita bahas lanjutannya nanti. Juga akan saya ceritakan sedikit bgm proses Pak SBY terpilih aklamasi di KLB Bali Maret 2013 silam," tandasnya.(Fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Basarnas: Masih Ada Harapan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler