Airlangga Beberkan Bantuan KUR yang Diberikan Pemerintah untuk Masyarakat

Jumat, 24 Juli 2020 – 19:59 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden. Foto: Antara/Sigid Kurniawan/POOL/wsj.

jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi bantuan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat pandemi COVID-19 sudah berjalan cukup baik.

Di antaranya bantuan tambahan subsidi bunga KUR, penundaan angsuran, dan perpanjangan jangka waktu.

BACA JUGA: Lagi-lagi Arief Poyuono Gerindra Puji Jokowi, Kali Ini soal Komite Pimpinan Airlangga

"Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 1.659.376 debitur dengan baki debet Rp 56.5 triliun, penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1.549.746 debitur dengan baki debet Rp 462 triliun, dan relaksasi KUR, berupa perpanjangan jangka waktu diberikan kepada 1.557.044 debitur dengan baki debet Rp 46.1 triliun," katanya saat menjadi keynote speaker dalam webinar bersama Pemuda Muhammadiyah pada Kamis (23/7).

Dalam penyaluran bantuan KUR, Menteri Airlangga Hartarto mengatakan akan mengedepankan pada klaster KUR untuk tujuan efisiensi.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Amien Rais Curhat Blak-blakan, KKSB Kibar Merah Putih, Ampun Pak Presiden

"KUR ini didorong untuk semua sektor, tapi kita akan fokus membangun KUR berbasis kelompok atau klaster, karena akan lebih efisien untuk perekonomian," ujarnya.

Airlangga menjelaskan, penyaluran KUR Klaster akan diringi dengan pendampingan dan pemasaran produk UMKM dengan melibatkan mitra usaha, seperti perusahaan swasta dan negara.

BACA JUGA: Ini Penjelasan Airlangga soal Komite Penanganan Covid-19 yang Dibentuk Presiden Jokowi

KUR bakal disalurkan kepada kelompok/klaster dengan skema KUR Khusus dengan bisnis model One Village One Product (OVOP) atau One Pesantren One Product (OPOP) melalui pembiayaan KUR.

"Terdapat 729 potensi penyaluran KUR Klaster yang terdiri dari 21 potensi penyaluran KUR Klaster OVOP. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Penyalur KUR kepada Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM dan dan delapan KUR Klaster OPOP berdasarkan Koordinasi Kemenko Perekonomian bersama stakeholder terkait," jelasnya.

Airlangga juga menjelaskan kenapa bantuan KUR penting untuk disalurkan karena sektor UMKM berperan penting dalam perekonomian.

Airlangga mencontohkan, jumlah usaha mikro tahun 2018 sebesar 63,35 juta unit yang memberikan kontribusi terhadap PDB pada tahun itu sebesar 61,07 persen.

"Selain berkontribusi pada PDB, sektor usaha mikro berkontribusi juga terhadap tenaga kerja. Kontribusi tenaga kerja UMKM terhadap total tenaga kerja mencapai 97 persen dan kontribusi ekspor UMKM terhadap total ekspor nonmigas mencapai 14,37 persen," pungkas Airlangga. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler