Airlangga Beri Pesan Penting pada Industri, Harus Buat Multiplier Effect bagi Perekonomian

Jumat, 08 Desember 2023 – 20:26 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah perekonomian dunia yang masih menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian, ketahanan ekonomi Indonesia masih terjaga di kuartal III-2023 sebesar 4,94 persenn (yoy). Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah perekonomian dunia yang masih menghadapi berbagai risiko dan ketidakpastian, ketahanan ekonomi Indonesia masih terjaga di kuartal III-2023 sebesar 4,94 persenn (yoy).

Ketahanan itu ditopang oleh permintaan domestik yang solid di antara negara peers, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan China (4,9 persen), Meksiko (3,30 persen), dan Malaysia (3,29 persen), dengan didukung inflasi yang tetap terkendali dan berada dalam rentang sasaran target, dimana pada November 2023 sebesar 2,86 persen (yoy).

BACA JUGA: Ikhtiar AHM Ciptakan Industri Sepeda Motor Ramah Lingkungan Lewat Teknologi PGM-FI

“Karena Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara. Asia Tenggara damai karena Indonesia. Ekonomi Asia Tenggara 40 persen ada di Indonesia. Maka, Indonesia menjadi center of gravity. Kita sekarang menjadi pusat daripada pertumbuhan,” ungkap Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) 2023 yang bertema “Pemilu Damai, Ekonomi Tumbuh, Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Kamis (7/12).

Menko Airlangga juga mengimbau kepada KADIN untuk dapat menjalankan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik.

BACA JUGA: Transisi Energi, Industri Melirik Biomassa

“Saya tidak ingin ada kemiskinan di mana industri itu ada. Industri itu punya CSR, nah CSR itu diharapkan  dapat mendorong multiplier effect kepada masyarakatnya,” tegas Menko Airlangga.

Menko Airlangga mengatakan perlu dilakukan pendekatan pembangunan yang transformatif, yaitu mengubah tambah rendah menjadi nilai tambah tinggi, butuh lompatan-lompatan besar, dan dibutuhkan pula pemimpin yang berani.

Hal itu untuk mencapai target mencapai Indonesia Emas 2045: "Indonesia Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan" dengan sasaran PDB Nominal sebesar USD 9,8 triliun (lima besar PDB) dengan GNI Per kapita USD 30,300.

Selain itu, porsi penduduk middle income sebesar 80 persen, industri manufaktur mencakup 28 persen PDB dan menyerap 25,2 persen tenaga kerja.

"Transformasi ini sudah mulai dilakukan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo," katanya.

Indonesia juga berperan aktif Indonesia dalam berbagai forum kerja sama internasional seperti G20, APEC, ASEAN, dan RCEP. 

Indonesia saat ini telah bergabung pada kerja sama ekonomi  Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan sedang dalam proses aksesi menjadi anggota OECD. 

Di samping itu, Indonesia tengah menyelesaikan beberapa perundingan kerja sama internasional baik bilateral maupun regional, antara lain Indonesia-EU CEPA (IEU-CEPA) dan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Selain itu, Indonesia juga sedang bersiap menjadi pelopor Carbon Capture Storage di ASEAN sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan potensi yang dimiliki Indonesia yakni kapasitas penyimpanan CO2 sebesar 4,85 giga ton CO2 pada depleted reservoir dan 572 giga ton CO2 pada saline aquifer.

Airlangga mengatakan peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama melalui digitalisasi juga menjadi penting sebagai salah satu pengungkit utama dalam menuju Indonesia Maju.  

“Nah, ASEAN salah satu yang pertama yang mengembangkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Itu leaders declaration. Di mana kalau business as usual, ekonomi digital di ASEAN hanya USD 1 triliun" katanya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Ketenagakerjaan, Kepala Badan Pangan Nasional, Plt. Gubernur Lemhanas, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian, Plh. Ketua umum KADIN, jajaran Ketua Dewan KADIN, serta para Pengurus KADIN Indonesia, KADIN Provinsi, KADIN Kab/Kota dan Ketua Umum Asosiasi Himpunan Anggota KADIN. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler