Airlangga Bersilaturahmi ke Dua Pesantren, Umam: Wajar untuk Menjaga Basis Konstituen

Jumat, 16 September 2022 – 08:45 WIB
Setelah ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Golkar dan DPD Golkar Jawa Timur serta Kabupaten Probolinggo juga berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan, Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, yang diasuh oleh Ketua MUI Jawa Timur, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Rabu (14/9). Foto: Dok. Partai Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengunjungi dua pondok pesantren di Probolinggo.

Airlangga didampingi sejumlah elite Partai Golkar. Kunjungan itu untuk menjalin kembali kedekatan Partai Golkar dengan para ulama di Jawa Timur (Jatim).

BACA JUGA: Ini Doa Airlangga Hartarto pada Haul Kiai Ageng Gribig

Airlangga berkunjung ke Ponpes Zainul Hasan Genggong dan Ponpes Nurul Jadid, Paiton.

“Kami hanya ingin bersilaturahmi dengan Kiai Mutawakkil dan keluarga besar Ponpes Genggong. Juga ke Kiai Zuhri Zaini pengasuh Ponpes Nurul Jadid. Tidak ada yang lain,” ujar Airlangga pada Rabu (14/9).

BACA JUGA: PAN: Airlangga Calon Prioritas KIB, Khofifah Masuk Radar

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) A Khoirul Umam menilai kunjungan tersebut sebagai suatu hal yang wajar karena Golkar memperoleh suara yang cukup besar pada Pemilu 2019.

“Golkar adalah partai peringkat 4 di Jawa Timur pada Pemilu 2019. Wajar Airlangga melakukan silaturahmi ke jaringan pesantren di Jawa Timur,” kata Umam, Kamis (15/9/2022).

BACA JUGA: Malam Ini, Airlangga Hartarto dan Para Ulama Mengenang Kiai Ageng Gribig

Menurut Umam, kunjungan Airlangga juga penting dalam rangka menjaga basis elektoral Golkar di Jatim.

“Hal itu penting untuk menjaga basis pemilih loyal Golkar di Jatim,” kata Umam.

Meski demikian, kunjungan tersebut dinilai tidak akan berpengaruh pada kenaikan elektabilitas Airlangga sebagai bakal calon presiden (capres) dari Partai Golkar pada Pilpres 2024.

"Namun hal itu tidak menjamin akan berpengaruh pada naiknya elektabilitas Airlangga di Jatim dan di tingkat nasional, mengingat Airlangga belum mampu menunjukkan aspek pembeda antara dirinya dengan para capres potensial lainnya," ujar Umam.

Umam menekankan kunjungan tersebut tetap bernilai positif dalam rangka memantapkan mesin politik Golkar menjelang kontestasi 2024.

"Namun, setidaknya, safari politik seperti ini tetap baik untuk penguatan mesin partai politik menuju Pemilu 2024 mendatang,” kata Umam.

Lebih Konkret

Pengamat Politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi Kusman mengatakan Airlangga Hartarto bisa jadi pembeda ‘pengunjung’ lain jika membawa sesuatu yang konkret.

“Selain Pak Airlangga yang melakukan seperti itu, tentu banyak ketua parpol lain juga melakukan hal serupa, apalagi itu dilakukan di pesantren-pesantren besar. Apa yang menjadi pembeda pak AH dengan yang lain, itu yang akan menentukan pengaruhnya besar atau tidak. Lebih konkret, begitu,” ungkap Airlangga.

Airlangga menilai tentu ada muatan lain yang juga dimiliki setiap Ketum yang berkunjung ke Ponpes.

“Saya melihat bahwa setidaknya ada dua hal. Pertama, Jatim, kultural politik nahdliyin, karakter santri kuat. Untuk kepentingan pertama menaikan suara Golkar, dan orientasi Pak Airlangga masih kelihatan berjuang untuk Pilpres 2024,” kata Airlangga.

Dia menambahkan penting bagi Golkar untuk memperluas konstituen dan dukungan publik.

“Dukungan ke pesantren menjadi penting, itu jadi bagian tradisi Golkar kalau dalam konteks electoral,” kata Airlangga.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler