Airlangga Bertemu Diaspora Indonesia di Jerman, Bicarakan Hal Penting

Sabtu, 15 April 2023 – 23:18 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu diaspora Indonesia di Jerman. Foto: Ist

jpnn.com - BERLIN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan diaspora Indonesia di Jerman, bertempat di Kedutaan Besar RI, Berlin, Sabtu (15/4).

Pertemuan digelar di sela-sela rangkaian kunjungan kerja Menko Bidang Perekonomian ke Jerman untuk menghadiri pembukaan Hannover Messe 2023.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Bawa Produk-Produk Unggulan Vokasi di Hannover Messe 2023

Dalam pertemuan Airlangga memaparkan kondisi geopolitik global yang memengaruhi harga energi dunia, hingga kebijakan Indonesia menyerap kenaikan harga dalam bentuk subsidi listrik dan bahan bakar minyak mencapai lebih dari Rp 500 triliun.

“Inflasi relatif terkendali. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dapat tumbuh mencapai 5,3 persen (YoY) atau tertinggi kedua di G20 setelah Arab Saudi," ujar Airlangga.

BACA JUGA: Survei JJI: Airlangga Jadi Capres Favorit, Elektabilitas Ganjar Turun

Adapun nilai total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa tercatat mencapai USD 26 miliar.

Angka tersebut masih tertinggal dari Vietnam yang mencatat nilai perdagangan dengan Uni Eropa lebih dari USD 60 miliar.

BACA JUGA: Projo: Prabowo-Airlangga Sesuai Hasil Musra

“Salah satu yang berperan besar pada tingginya nilai perdagangan bilateral Vietnam dengan Uni Eropa adalah keberadaan perjanjian perdagangan bebas,” ucapnya.

Menurut Airlangga, hubungan kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa dapat ditingkatkan.

Salah satunya dengan mendorong percepatan penyelesaian perundingan Indonesia–European Union CEPA (IEU-CEPA) yang sudah dimulai sejak 2016.

Dengan kesepakatan IEU-CEPA tersebut diharapkan berbagai hambatan perdagangan seperti isu diskriminasi sawit, gugatan terhadap sumber mineral (nikel) di WTO dan isu deforestasi dapat
terselesaikan.

Airlangga juga menjabarkan terkait potensi resesi di 2023 yang hanya sebesar 3 persen saja.

Penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh Indonesia juga diakui sebagai salah satu yang terbaik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pada Presidensi Indonesia di G20 tahun lalu, Indonesia berhasil set the tone, antara lain dicapainya konsensus dari semua negara anggota yang menyepakati G20 Bali Leaders’ Declaration, termasuk menyatukan posisi Rusia dan negara–negara G7 yang berseteru karena perang di Ukraina.

"Indonesia memandang perlu untuk menjaga hubungan yang seimbang dengan semua negara di dunia."

"Keberhasilan pendekatan diplomasi Indonesia tersebut sangat diapresiasi oleh negara–negara lainnya," katanya.

Indonesia tahun ini juga menjabat sebagai Chairman ASEAN dan berupaya untuk bisa menghasilkan berbagai terobosan penting, termasuk integrasi digital ekonomi di kawasan ASEAN.

Dalam kesempatan ini Menko Airlangga lebih lanjut memaparkan keunggulan Indonesia dalam pengolahan sumber daya alam hingga potensi besar berupa sumber daya manusia yang melimpah.

Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan nasional.

Untuk itu, Menko Airlangga memandang perlu agar Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan dengan memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki.

Isu penting lainnya yang mengemuka pada pertemuan adalah dorongan peningkatan kerja sama antara industri dan institusi pendidikan menengah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau vokasi.

“Pemerintah RI sangat fokus pada pengembangan SDM. Ketika menetapkan target peningkatan income per capita dari USD 4000 ke USD 12.000, salah satu yang harus dibangun adalah sumber daya manusia."

"Sebagai bukti keseriusan, pemerintah bahkan memberikan insentif berupa super deduction tax hingga 200 persen,” ucapnya.

Airlangga berharap diaspora Indonesia di luar negeri dapat mendorong kerja sama konkret dalam agenda pembangunan nasional.

Dalam pertemuan turut hadir Menteri Perindustrian, Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian.

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah Kemenko Perekonomian, perwakilan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Jerman, hingga perwakilan Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) di Jerman.

Untuk diketahui, total perdagangan Indonesia–Jerman pada 2022 mencapai USD 7,04 miliar dan realisasi investasi Jerman ke Indonesia sebesar USD 195,5 juta.

Dengan potensi tersebut, pemerintah terus mendorong kebijakan strategis hilirisasi guna meningkatkan added value serta membangun kerja sama yang lebih optimal. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Partai Perindo Berpeluang Jadi Penghubung untuk Menyatukan KIB dan KKIR


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler