Airlangga Hartarto Sebut Program Kartu Prakerja Mendukung Visi Indonesia Emas 2045

Kamis, 21 Juli 2022 – 17:03 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan program Kartu Prakerja menjadi salah satu program andalan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat memasuki dunia kerja dan usaha.

Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengaku bangga dengan pencapaian positif dari program Kartu Prakerja.

BACA JUGA: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 35 Dibuka, Segera Daftar di Link Ini!

Dia menyebut peserta yang diterima dalam Program Kartu Prakerja sebanyak 11,4 juta orang pada 2020 dan 2021.

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari, 84,18 persen peserta mengaku Kartu Prakerja dapat meningkatkan ketrampilan kerja.

BACA JUGA: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 33 Dibuka, Segera Daftar di Link Ini!

Dia juga mengharap masyarakat bisa memanfaatkan program tersebut untuk menambah kemampuan, wawasan serta jejaring dalam berusaha.

“Ini merupakan capaian positif dan pemerintah berkomitmen untuk terus menyediakan program peningkatan keterampilan seperti ini untuk mengakselerasi kemampuan SDM nasional. Ini sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045,” tegas Airlangga Hartarto, Kamis (21/7/2022).

BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Dukung Penuh Kartu Prakerja Terus Berlanjut di 2023, Nih Alasannya

Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nawawi mengungkapkan Kartu Prakerja menjadi salah satu pendukung untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Menurut Nawawi, Kartu Prakerja bertujuan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja Indonesia untuk bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja.

“Itu harus embeded karena kita dalam konteks penyiapan tenaga kerja kita dihadapkan pada permasalahan over supply, di mana tenaga kerja kita terlalu banyak sementara kapasitas ekonomi untuk menyerap mereka masih terbatas. Dengan adanya program ini, otomatis bisa meningkatkan kapasitas para pekerja  sehingga mereka juga bisa bersaing," terang Nawawi.

Menurut dia, untuk bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045, dibutuhkan SDM yang mumpuni. Tidak hanya unskilled workers tetapi juga skilled workers.

“Program ini bagian dari desain bagaimana meningkatkan kapasitas keterampilan pekerja kita,” ungkap Nawawi.

Nawawi mengungkapkan program Kartu Prakerja didasari semangat untuk menyiapkan tenaga kerja mandiri.

Hal itu dibutuhkan untuk mensiasati kesenjangan antara tenaga kerja dan lapangan kerja. Kapasitas tenaga kerja dan angkatan kerja begitu banyak sementara daya serap ekonomi masih terbatas.

Lalu bergeser ke arah semi-bantuan sosial (bansos) akibat pandemi covid-19.

"Dengan adanya Kartu Prakerja ini bisa menciptakan pekerja-pekerja mandiri baru yang tidak tergantung dari pasar tenaga kerja yang terbatas. Itu idenya. Sekarang masuk ke semi-bansos akibat dari dampak pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan," ujar Nawawi.

Nawawi mengaresiasi komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan program tersebut.

Pertajam Prakerja

Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho mengatakan Program Kartu Prakerja telah masuk tahun ketiga, sudah gelombang ke-37.

Menurut dia, sudah saatnya program semi bansos ini dievaluasi oleh pemerintah dan dipertajam sesuai kebutuhan dunia kerja sekarang.

“Pascapandemi, catatan saya pemerintah harus lebih fokus mempertajam aspek edukasi dan kebermanfaatannya. Pasxamendapatkan pelatihan, apa yang terjadi, pemerintah bisa melakukan evaluasi dan survei,” kata Dimas, Kamis (21/7).

Survei dimaksudkan untuk mencari tahu capaian dan keberhasilan dari program Kartu Prakerja. Darisitu pemerintah bisa mengevaluasi dan memilihkan jenis pelatihan baru yang sesuai.

“Sehingga betul betul link and match dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” jelas Dimas.

Program Kartu Prakerja dikeluarkan oleh pemerintah sejak April 2020. Peserta yang berhasil lolos seleksi program Kartu Prakerja akan mendapat manfaat berupa bantuan pelatihan/pembekalan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan. Para peserta juga mendapatkan insentif tunai.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler