Airlangga: Kartu Prakerja Berperan Penting dalam Peningkatan Inklusi Keuangan

Kamis, 08 Desember 2022 – 19:27 WIB
Peran Kartu Prakerja dalam Peningkatan Inklusi Keuangan. Ilustrasi: prakerja.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kartu Prakerja berperan penting sebagai program dengan pendekatan inklusif.

Program tersebut mengedepankan kemitraan dengan lembaga pelatihan, e-marketplace, portal kerja, dan teknologi finansial karena bertujuan untuk reskill, upskill, dan meningkatkan literasi digital.

BACA JUGA: Tingkatkan Pengawasan Program Kartu Prakerja, Pemerintah Libatkan Aparat Penegak Hukum

"Di saat bersamaan mampu meningkatkan inklusi keuangan," tutur Airlangga Hartarto, di Jakarta, baru-baru ini.

Program Kartu Prakerja telah menjadi salah satu terobosan pemerintah dalam melakukan transformasi digital dan inklusi keuangan di Indonesia.

BACA JUGA: Cerita Para Penerima Kartu Prakerja, Sukses Membangun Usaha Kue & Roti

Pasalnya, program itu menggunakan uang elektronik sebagai salah satu metode pembayarannya yang memberikan kontribusi positif terhadap tujuan inklusi keuangan.

Program ini menjadi salah satu kisah sukses pemerintah dalam mentransformasikan pelayanan publik melalui teknologi digital dan cara-cara inovatif yang biasa dilakukan oleh startup.

BACA JUGA: Ekonom Apresiasi Keberlanjutan Program Prakerja Pemerintah Tahun 2023

Kartu Prakerja adalah program bantuan dari pemerintah dalam bentuk pengembangan kompetensi bagi warga yang mencari pekerjaan, baru saja di PHK, terdampak COVID-19, atau yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Nawardus Faot, menjadi salah satu dari sekian banyak pihak yang belum terjamah inklusi keuangan, bahkan tidak memiliki dompet digital hingga 2021. Melalui Program Kartu Prakerja, dia terdorong untuk memulai penggunaan dompet digital.

Pria asal Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat itu kemudian memanfaatkan dana pelatihan Rp 1 juta dari pemerintah untuk belajar penggunaan Microsoft Excel dan Word, serta bagaimana menghadapi wawancara kerja.

"Tidak hanya pelatihan untuk mendapatkan kompetensi baru, kepesertaan Kartu Prakerja juga membuat saya menggunakan dompet digital untuk menerima insentif," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, Nawardus melihat peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan dari penggunaan dompet digital, seperti jual beli pulsa dan berdagang baju.

Pemanfaatan itu membuatnya mampu mengembangkan dana insentif yang diterimanya, yang dia gunakan untuk bertahan hidup sambil mencari pekerjaan.

"Jadi, ketika baru dapat kerja masih belum dapat gaji, masih ada sisa dana Kartu Prakerja dan jualan itu pakai untuk hidup buat satu bulan," kata Nawardus.

Insentif program Kartu Prakerja yang diterima peserta dengan menggunakan sistem pembayaran Government-to-Person (G2P) yang memanfaatkan teknologi finansial bisa dibilang telah menjadi pelopor dalam mempercepat peningkatan inklusi keuangan. (ega/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler