Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal IV Plus 0,6 Persen

Senin, 12 Oktober 2020 – 17:33 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat Indonesia bisa mencapai plus 0,6 persen.

Airlangga meyakini hal itu berdasarkan program stimulus pemerintah dan melihat geliat ekonomi Indonesia akhir-akhir ini.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 dan PHRI Sediakan 120 Hotel untuk Perawatan OTG di 9 Provinsi

"Outlook-nya kami harapkan akhir tahun ini bisa minus 1 sampai plus 0,6," kata Airlangga dalam diskusi virtual bertema Update Vaksin, Protokol Kesehatan, Antisipasi Banjir di Musim Hujan yang diselenggarakan Media Center Satgas Covid-19 pada Senin (12/10).

Airlangga melanjutkan, pemerintah terus melakukan upaya pemulihan ekonomi nasional, tetapi tetap memprioritaskan aspek kesehatan.

BACA JUGA: Airlangga Sebut Indonesia Termasuk Top Five Penanganan Covid-19 di Dunia

Mengenai upaya pemulihan ekonomi, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia termasuk negara yang menangani kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dari negara lain.

"Jadi kita (Indonesia) termasuk top five yang bisa menangani secara berimbang menangani antara Covid maupun penurunan kontraksi ekonomi," kata dia.

BACA JUGA: Satgas Ingatkan soal Dasar Hukum dalam Pengadaan Vaksin dan Vaksinasi Covid-19

Menteri Koordinator Perekonomian ini menambahkan, berdasarkan survei Purchasing Managers Index (PMI), Indonesia sudah menunjukkan pemulihan ekonomi nasional.

Meski demikian, Airlangga menyadari ada penurunan ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total.

"Kemarin sudah naik di atas 50, itu ada PSBB turun lagi 48. Namun, hari ini DKI PSBB transisi diharapkan PMI (naik)," kata Airlangga.

Di samping itu, ketua umum Partai Golkar ini juga menambahkan, pemerintah juga telah menambahkan dana di bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara).

Sebelumnya, penempatan dana negara di Himbara sudah dilakukan sebanyak Rp 30 triliun. Saat ini, pemerintah melakukannya lagi sehingga total uang negara di Himbara mencapai Rp 47,5 triliun.

"Itu leverage-nya Rp 150 triliun. Artinya seperti arahan Bapak Presiden, tidak hanya berbasis pada ekonomi APBN, tetapi ekonomi riil juga terdorong," kata Airlangga. (tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler